Kedua pasangan silih berganti mencetak poin dan terjadi reli panjang serta adu netting berkualitas tinggi.
Fajar/Rian sempat menyamakan kedudukan 19-19, bahkan menahan match point di angka 20-21 dan 21-21.
Namun, pada akhirnya, Kim/Seo tampil lebih tenang dan mengeksekusi strategi mereka dengan efektif, mengamankan dua poin terakhir untuk menutup laga dengan skor 23-21.
BACA JUGA:Arab Saudi Kalahkan Bahrain 2-0: Indonesia Dipastikan Lolos ke Putaran Keempat !
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tumbangkan China 1-0: Gol Penalti Romeny Bawa Garuda Raih 3 Poin Krusial !
Dalam sesi konferensi pers usai pertandingan, Fajar menyampaikan rasa kecewanya karena gagal membawa Indonesia ke final ganda putra sesama wakil sendiri.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Sayangnya, di poin-poin kritis kami kurang sabar. Lawan tampil konsisten dan sulit ditembus,” ujar Fajar.
Rian menambahkan, “Support dari publik sangat luar biasa. Kami minta maaf belum bisa memberikan yang terbaik tahun ini. Tapi kami akan bangkit dan evaluasi untuk turnamen berikutnya.”
Pasangan Korea Selatan Kim/Seo, yang juga semifinalis All England dan peringkat 5 dunia saat ini, mengakui bahwa pertandingan melawan Fajar/Rian adalah salah satu yang paling berat dalam karier mereka.
“Atmosfer Istora luar biasa. Ini pertandingan yang sangat melelahkan secara fisik dan mental. Tapi kami tetap tenang di akhir dan itu kunci kemenangan,” kata Seo Seung Jae.
Dengan tersingkirnya Fajar/Rian, satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di babak final adalah Sabar/Reza, pasangan non-unggulan yang tampil mengejutkan sepanjang turnamen.
Mereka melaju ke final setelah menundukkan pasangan Malaysia Man/Tee dalam tiga gim: 21-18, 12-21, 21-18.
Pasangan yang tak diunggulkan sejak awal ini menjadi kuda hitam yang sukses memanfaatkan celah di sektor ganda putra, terutama setelah tumbangnya beberapa pasangan unggulan seperti Hoki/Kobayashi dan Chia/Soh lebih awal di turnamen ini.
“Kami tidak menyangka bisa sejauh ini, tapi kami akan fight habis-habisan di final. Semoga bisa membawa gelar juara untuk Indonesia,” ujar Reza usai semifinal.
Terakhir kali Indonesia menciptakan All Indonesian Final di sektor ganda putra Indonesia Open terjadi pada tahun 2019, saat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan 21-19, 21-16 dalam laga penuh nostalgia dan kebanggaan nasional.
Sementara gelar juara terakhir di sektor ganda putra Indonesia Open diraih pada 2021, juga oleh Marcus/Kevin, yang saat itu menundukkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 21-14, 21-18.