Namun jika melihat potensi pasar, infrastruktur produksi, dan arah strategi mobil global Toyota yang kini banyak digerakkan oleh efisiensi dan elektrifikasi.
Indonesia memiliki peluang besar menjadi basis produksi sekaligus pasar utama bagi model ini di kawasan ASEAN.
Meski diposisikan sebagai SUV baby, kemampuan Baby Land Cruiser tidak bisa diremehkan.
Dari bocoran spesifikasi, SUV ini tetap mengusung sistem penggerak 4x4, low-range gearbox, serta fitur khas off-road seperti Crawl Control dan Hill Descent Assist.
Ini menjadikannya kendaraan ideal untuk masyarakat Indonesia yang sering melintasi medan tidak rata, jalan desa, hingga daerah pegunungan.
Bagi kalangan muda dan keluarga kecil di kota, Baby Land Cruiser juga tetap menarik karena dimensi kompaknya memudahkan mobilitas harian tanpa mengorbankan gaya.
Toyota juga disebut menyiapkan varian hybrid untuk memenuhi regulasi emisi dan kebutuhan efisiensi bahan bakar, menjadikan SUV ini relevan untuk masa depan otomotif yang semakin mengarah pada elektrifikasi.
Jika Toyota benar-benar bisa menepati harga di kisaran Rp 300–400 jutaan, Baby Land Cruiser bukan hanya akan menjadi Land Cruiser-nya orang biasa, tapi juga berpotensi mendefinisikan ulang segmen SUV kompak tangguh di Indonesia.
Toyota pertama kali memunculkan teaser Land Cruiser FJ pada 2023 lalu, mengusung desain yang sangat terinspirasi dari Compact Cruiser EV Concept.
Hasilnya adalah kendaraan berdesain kotak, kekar, dan fungsional, dengan siluet yang mengingatkan pada Land Cruiser FJ40 legendaris.
Dengan dimensi sekitar 4,5 meter panjang, lebar 1,82 meter, dan tinggi 1,82 meter, serta wheelbase 2,74 meter, menempati posisi unik: lebih kecil dari RAV4, namun sedikit lebih besar dari Corolla Cross.
Ban off-road besar, ground clearance tinggi, dan ban serep yang dipasang di pintu belakang mempertegas nuansa adventure-ready.
Tidak seperti SUV urban lainnya yang menggunakan sasis monokok, Baby Land Cruiser dikabarkan menggunakan struktur ladder frame, sama seperti SUV dan pikap legendaris Toyota lainnya.
Bahkan, platform-nya disebut berbagi dengan Hilux Champ, pikap ringan yang dikenal tangguh di berbagai medan ekstrem Asia.
Keputusan Toyota ini menegaskan bahwa FJ bukan hanya SUV bergaya off-road, tetapi benar-benar dibangun untuk petualangan sesungguhnya.
Diferensial Torsen LSD dan sistem 4WD penuh kemungkinan besar disematkan, memperkuat keseriusan FJ sebagai kendaraan off-road compact sejati.