Namun sumber lokal memperkirakan versi entry-level bisa saja dijual mulai dari Rp 300 juta–Rp 350 juta, khusus untuk pasar negara berkembang seperti Indonesia, India, atau Thailand.
Strategi ini mirip dengan pendekatan Toyota saat meluncurkan Rush atau Raize: menekan biaya dengan merakit lokal.
Selain itu, menyederhanakan fitur tanpa mengurangi esensi produk, dan menyasar konsumen yang menginginkan kendaraan tangguh namun tidak mampu membeli SUV premium.
BACA JUGA:7 Keunggulan Toyota Baby Land Cruiser 2025: Si Kecil Ganas Siap Taklukkan Kota dan Alam Liar !
BACA JUGA:Toyota Baby Land Cruiser 2025 Resmi Meluncur, SUV Tangguh Harga Rp300 Jutaan Siap Saingi Jimny
Jika benar masuk di harga tersebut, Baby Land Cruiser akan menjadi penantang serius bagi:
Suzuki Jimny 5-Door (harga Rp 440–480 jutaan),
Rocky/Raize GR Sport (Rp 270–310 jutaan),
Mitsubishi Xforce (Rp 382–412 jutaan),
serta SUV-SUV LCGC crossover.
Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar Toyota secara global.
Model seperti Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux memiliki sejarah panjang dan diterima luas oleh konsumen Indonesia.
Sementara tren terbaru menunjukkan minat tinggi terhadap SUV bergaya retro-off-road yang kompak, fungsional, dan tetap stylish.
Pasar ini dulunya hanya diisi oleh Suzuki Jimny yang kini semakin sulit diakses karena sistem inden panjang dan harga tinggi.
Celah ini bisa dimanfaatkan Toyota dengan Baby Land Cruiser, apalagi jika dirakit lokal untuk menekan harga jual.
Toyota Astra Motor (TAM) memang belum memberikan konfirmasi resmi soal peluncuran Baby Land Cruiser di Indonesia.