Di sisi lain, pembangunan fasilitas pemilahan dan daur ulang sampah juga menjadi fokus.
Pemerintah sedang menjajaki kerja sama dengan pihak swasta untuk membangun Pusat Daur Ulang (PDU) yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan baku baru seperti paving block, pot tanaman, hingga bahan bakar alternatif.
Pemkot Palembang sendiri telah mengupayakan penyediaan 83 bank sampah untuk menangani sebanyak 1.240 ton sampah per hari di kota itu.
"Bank sampah itu tersebar di semua wilayah kelurahan ini menangani sampah sebanyak 1.240 ton sampah per hari," kata Ratu Dewa.
Ia mengimbau warga Kota Palembang untuk membuang sampah pada tempatnya tidak sembarangan, guna menjaga kebersihan kota.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang Akhmad Mustain mengatakan jumlah 1.240 ton sampah itu telah berkurang sebanyak 280 ton per hari dibandingkan sebelumnya.
"Ini diharapkan sikap disiplin warga dapat mengurangi sampah plastik melalui program yang dibuat Pemkot Palembang dalam periode 2025 ini," kata Mustain.
Adapun program itu ialah larangan penggunaan plastik bagi toko, mini mart, hingga UMKM.
Lalu adapula program rantang yakni membagikan makanan gratis untuk warga melalui sarapan sisa dari hotel di Palembang.
Kendati jumlah sampah yang berkurang, kata dia, Pemkot Palembang masih kewalahan dalam menangani sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Sukawinatan karena armada mobil pengangkut sampah yang masih kurang.
"Untuk mengangkut sampah ribuan ton itu, kami hanya memiliki 141 unit mobil dan 2025 ini ada tambahan enam unit mobil," katanya.
Menurutnya, jumlah armada yang ideal berjumlah 225 mobil, dimana 210 mobil beroperasi dan 15 mobil sebagai cadangan apabila ada mobil yang harus mendapatkan perawatan.
Saat ini juga Pemkot Palembang, kata dia, terus mengembangkan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang ditargetkan pada 2026 awal beroperasi sehingga dapat menangani produksi sampah di Palembang.
"Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) ini dalam kajian jual-beli listrik oleh PLN, sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal)," katanya
Terkait kebijakan Pemkot Palembang dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai mendapatkan tanggapan positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Warga menilai langkah ini sebagai terobosan penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, namun mereka juga berharap agar program ini dijalankan secara konsisten dan didukung dengan sarana yang memadai.