Mesin ini dikenal hemat bahan bakar dan kuat menanjak, sangat cocok untuk daerah pegunungan atau perjalanan jauh dengan muatan berat.
Chevrolet Trooper lebih fokus pada performa on-road dengan mengandalkan mesin bensin V6 3.5 liter yang mampu menghasilkan tenaga 215 PS dan torsi 338 Nm.
Mesin bensin ini menghasilkan akselerasi yang lebih responsif dan halus di jalan aspal.
Jika mengutamakan efisiensi dan kemampuan off-road, Isuzu Trooper adalah juaranya.
Namun bagi mereka yang lebih sering berkendara di perkotaan dan mendambakan performa yang bertenaga, Chevrolet Trooper menawarkan keunggulan tersebut.
Kedua mobil menggunakan sistem suspensi depan independen double wishbone dan suspensi belakang semi-trailing arm.
Namun, tuning dan fokus dari masing-masing model berbeda:
Isuzu Trooper memiliki penyetelan suspensi yang lebih kaku dan ground clearance lebih tinggi, cocok untuk jalanan berbatu, berlumpur, atau pegunungan.
Chevrolet Trooper memiliki penyetelan suspensi yang lebih lembut, memberikan kenyamanan lebih saat melintasi jalan aspal atau tol dengan kecepatan tinggi.
Saat digunakan di medan berat, Trooper buatan Isuzu menunjukkan stabilitas dan daya tahan yang lebih baik.
Namun, dalam perjalanan harian yang lebih ringan, versi Chevrolet memberikan kenyamanan dan peredaman yang lebih superior.
Masuk ke dalam kabin, terlihat perbedaan orientasi keduanya:
Isuzu Trooper hadir dengan fitur minimalis namun fungsional.
Jok kain, pengaturan AC manual, dan sistem audio dasar menjadi standar, namun hal ini sebanding dengan ketangguhan dan daya tahan interior saat dipakai di kondisi ekstrem.
Chevrolet Trooper lebih fokus ke kenyamanan.
Fitur seperti jok kulit, AC digital, sunroof elektrik, dan sistem audio dengan CD changer dan speaker tambahan menjadi pembeda utama.