Beberapa langkah strategis yang dianjurkan Kemenkes di antaranya adalah memantau informasi resmi terkait perkembangan kasus COVID-19 melalui kanal-kanal pemerintah dan World Health Organization (WHO), serta memperkuat sistem pelaporan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) guna mendeteksi secara cepat kasus-kasus bergejala seperti Influenza Like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), pneumonia, dan COVID-19.
Kemenkes juga menekankan pentingnya promosi kembali gaya hidup sehat, termasuk kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, memakai masker saat sakit, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kerumunan bila tidak mendesak.
Situasi saat ini menurut Budi Gunadi belum memerlukan pembatasan sosial ketat seperti masa pandemi sebelumnya. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah.
BACA JUGA:MBG Hadirkan Ekonomi Daerah Inklusif
BACA JUGA:KPU Empat Lawang Tetapkan H Joncik Muhamad dan Arifai sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
"Kita tetap harus hati-hati, walaupun ini subvarian yang cenderung ringan, tetapi penyebarannya bisa cepat. Terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta," tambahnya.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Menkes Budi menandai komitmen pemerintah dalam terus memantau dan merespons perkembangan pandemi secara cepat dan tepat, guna menjaga keselamatan masyarakat serta mencegah gangguan lebih lanjut terhadap sistem kesehatan nasional. (ant)