PALEMBANG - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengingatkan agar pemilih pemula lebih bijak dalam menentukan pilihan pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan #DemiIndonesia Cerdas Memilih di The Sultan Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 22 Januari 2024.
“Maka saya minta adek-adek jadi orang yang bijak dan menjadi anak yang saleh dan soleha menyebarkan hal kebaikan, tidak ikut-ikut menyebarkan ketidakbaikan,” kata Fatoni.
Ini dikarenakan hal itu bisa berdampak pidana sehingga tidak baik untuk bangsa dan negara. Dalam kesempatan ini, Fatoni juga mengingatkan para pemilih pemula untuk tidak menjelekkan pihak lain baik itu benar maupun tidak benar.
BACA JUGA:KPU Muaraenim Gelar Bimtek, Pastikan Penyelenggara Netral
BACA JUGA:Mega Ulang Tahun, PDIP Muara Enim Bagi-bagi Nasi Tumpeng
“Kalau benar-benar jelek namanya gibah. Kalau bergibah itu dosa, kalau jeleknya itu benar-benar jelek, gibah itu berdosa. Tapi kalau yang jeleknya tidak benar itu namanya fitnah dan dosanya lebih besar,” ucap Fatoni.
Kemudian, Fatoni juga mengingatkan mereka untuk bekerjasama dalam menjaga Sumatera Selatan.
“Kita perlu jaga Sumatera Selatan. Kita perlu Sumsel maju dan sejahtera tapi kita juga perlu Sumsel aman dan kondusif. Kita perlu pelihara Sumsel yang aman dan damai dan zero konflik, kita harus wujudkan bersama-sama. Kalau kita mau pasti kita bisa,“ tegas Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi juga optimis nantinya Indonesia akan menjadi negara maju di masa mendatang.
BACA JUGA:Pengawas TPS Diminta tak Matikan Handphone saat Pemilu 2024
BACA JUGA:Polres Muaraenim Pastikan Keamanan Pemilu 2024
“Jika kita mendidik seorang lelaki berarti kita mendidik seseorang. Tapi kalau kita mendidik seorang perempuan berarti kita mendidik sebuah bangsa,” kata Budi Arie.
“Jadi kita optimis Indonesia akan maju jika seluruh rakyat Indonesia makin cerdas, terutama cerdas memilih, tidak termakan hoax, fitnah, ujaran kebencian dan konten yang merendahkan konten orang lain,” sambungnya.(yat)