Selain itu, proses pemanggangan dilakukan langsung di tempat.
Hal ini bukan hanya menjamin kesegaran roti, tetapi juga menciptakan aroma kopi yang menyebar dan menarik pelanggan.
Roti O terbuat dari adonan roti lembut yang diisi mentega atau margarin di bagian dalam.
Bagian atasnya dilapisi dengan krim kopi yang akan meleleh dan membentuk lapisan renyah saat dipanggang. Kombinasi rasa manis, gurih, dan aroma kopi yang kuat menciptakan sensasi tersendiri.
Bahan utama yang digunakan meliputi tepung terigu, gula, mentega, ragi, telur, dan bubuk kopi pilihan.
Proses pembuatannya cukup teliti karena topping kopi harus memiliki konsistensi yang pas agar menghasilkan permukaan renyah saat matang.
Berkat kemasannya yang praktis dan daya tahan yang cukup lama, Roti O juga banyak dibeli sebagai oleh-oleh.
Wisatawan atau penumpang kereta sering menjadikan Roti O sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah.
Tak hanya itu, banyak konsumen yang membeli Roti O untuk dikonsumsi sebagai camilan di rumah, teman minum teh atau kopi, atau bahkan sarapan cepat.
Hal ini menunjukkan fleksibilitas produk ini dalam menjangkau berbagai segmen konsumen.
Meski awalnya hanya memiliki satu varian rasa, yaitu kopi klasik, kini Roti O mulai melakukan inovasi dengan menambah varian rasa seperti cokelat, keju, dan matcha.
Inovasi ini dilakukan untuk menjangkau konsumen yang kurang menyukai rasa kopi namun tetap ingin menikmati tekstur unik Roti O.
Namun, varian klasik tetap menjadi favorit dan ikon utama dari merek ini.
Meski populer, Roti O tidak lepas dari tantangan, terutama dari persaingan pasar dengan merek roti sejenis.
Beberapa brand lain mencoba menghadirkan produk serupa, namun belum ada yang bisa menyaingi dominasi Roti O di segmen roti kopi di lokasi transit.
Kunci keberhasilan Roti O terletak pada konsistensi rasa, kualitas bahan, dan strategi lokasi yang tepat.