Pengguna kendaraan bermesin bensin yang memilih Pertamax maupun Pertamax Turbo akan merasakan penghematan signifikan, terlebih bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi.
Demikian pula bagi para pelaku usaha logistik dan transportasi yang mengandalkan Dexlite dan Pertamina Dex, penurunan harga ini memberi angin segar dalam menekan biaya operasional harian.
Salah satu pengemudi taksi daring di Jakarta, Rian (32), mengaku terbantu dengan kebijakan ini.
“Lumayan banget bisa hemat, apalagi kalau order lagi rame-ramenya. Saya pakai Pertamax karena lebih aman buat mesin mobil saya,” ujarnya.
Pertamina menegaskan bahwa harga BBM non-subsidi bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu, tergantung pada dinamika harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk rutin memantau informasi harga melalui situs resmi Pertamina atau aplikasi MyPertamina.
Selain itu, pemerintah terus memantau daya saing harga BBM di pasar domestik agar tetap sejalan dengan kondisi global serta tidak membebani masyarakat.
Dalam siaran persnya, Pertamina menyatakan bahwa penyesuaian harga ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan energi yang kompetitif, transparan, dan adaptif terhadap perubahan pasar.
“Kami terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga energi, sekaligus memberikan pilihan produk BBM yang berkualitas bagi konsumen,” demikian pernyataan resmi dari pihak Pertamina.
Dengan adanya penyesuaian harga ini, konsumen dapat mempertimbangkan ulang pilihan BBM yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi kendaraan mereka.