Kerupuk Kulit Sapi: Camilan Tradisional Gurih yang Tetap Digemari di Tengah Gempuran Makanan Modern

Senin 26 May 2025 - 07:10 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

KULINER,KORANPALPOS.COM - Kerupuk kulit sapi, atau sering disebut rambak, merupakan salah satu camilan tradisional khas Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

Meski kini masyarakat disuguhkan dengan berbagai jenis camilan modern dan cepat saji, eksistensi kerupuk kulit tetap bertahan bahkan semakin diminati.

Cita rasa gurih, renyah, dan aroma khasnya membuat kerupuk ini menjadi pilihan favorit berbagai kalangan, baik tua maupun muda.

BACA JUGA:Es Lemon Tea Minuman Segar Penyejuk Dahaga dengan Segudang Manfaat Kesehatan

BACA JUGA:Bakso Goreng Mekar Renyah Rasa Premium, Wajib Recook di Rumah !

Kerupuk kulit sapi memiliki akar budaya yang kuat dalam tradisi kuliner masyarakat Indonesia, terutama di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat.

Di daerah Padang, misalnya, kerupuk kulit kerap disajikan sebagai pelengkap hidangan seperti rendang dan sate padang. Sementara di Jawa, kerupuk kulit menjadi camilan sehari-hari atau lauk pendamping nasi.

Menurut sejarah, kerupuk kulit muncul sebagai hasil pemanfaatan bagian tubuh hewan yang tidak terpakai.

BACA JUGA:Chicken Katsu Bento Sajian Praktis Bergaya Jepang yang Digemari Semua Kalangan

BACA JUGA:Lezat dan Menggoda Sambal Ikan Asin Bulu Ayam Cita Rasa Tradisional yang Melekat di Lidah

Kulit sapi yang dahulu dianggap limbah, diolah dengan teknik khusus agar menjadi camilan yang nikmat dan bernilai ekonomis tinggi.

Pembuatan kerupuk kulit sapi memerlukan ketelatenan dan proses panjang. Kulit sapi yang telah dibersihkan dari bulu dan lemak dipotong-potong sesuai ukuran.

Setelah itu, kulit dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari hingga benar-benar kering dan keras.

BACA JUGA:Pempek Palembang, Cita Rasa Nusantara yang Mendunia

BACA JUGA:Oleh-Oleh Khas Yogyakarta, Cita Rasa Tradisional yang Selalu Dirindukan

Kategori :