Ini biasanya terjadi karena ring piston rusak akibat pemilik lalai mengganti oli secara rutin.
Selain itu, seal kruk as juga bisa mengalami kebocoran akibat getas, yang umum terjadi pada mobil berusia lebih dari lima tahun.
Solusi untuk masalah ini sederhana namun penting: ganti oli secara rutin, cek kondisi seal, dan perhatikan bunyi mesin sejak dini.
Perawatan berkala dapat mencegah masalah lebih serius seperti mesin ngempos atau overheat.
2. Transmisi CVT Rawan Rusak Bila Salah Oli
Transmisi CVT pada Jazz GD3 sering bermasalah jika pemilik atau bengkel salah mengisi oli. Harus diingat bahwa CVT membutuhkan oli khusus CVTF (CVT Fluid), bukan ATF (Automatic Transmission Fluid).
Kesalahan ini umum terjadi karena beberapa tutup oli bertuliskan ATF padahal seharusnya CVTF.
Kerusakan pada CVT biasanya ditandai dengan getaran saat mundur (mode R) atau hentakan saat perpindahan kecepatan.
Solusi murah adalah melakukan flush oli CVT, namun jika sudah parah perlu overhaul atau ganti unit bekas dari Jepang (harga sekitar Rp6,5 juta).
3. Kaki-Kaki Rentan Bermasalah
Kelemahan lain dari Jazz GD3 adalah sistem kaki-kaki yang relatif ringkih.
Bushing lower arm mudah jebol, terutama jika pemilik sering melibas jalan rusak tanpa mengurangi kecepatan. Posisi bushing tidur membuat tekanan besar langsung mengenai komponen.
Jika bushing rusak, tidak bisa diganti satuan dan harus satu set dengan lower arm, termasuk ball joint dan dua bushing.
Gejala awal biasanya ditandai bunyi gluduk-gluduk saat melewati jalan rusak.
Selain itu, bushing rack steer juga bisa rusak, menyebabkan getaran atau suara saat membelok.
Untungnya, bushing ini bisa diganti satuan tanpa perlu mengganti seluruh rack steer.