Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Kepahiang, Sabar Ardiansyah, menjelaskan bahwa hingga Jumat pagi belum ada laporan kerusakan besar dari masyarakat.
“Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan secara signifikan, namun kami masih terus memantau dan menunggu laporan dari lapangan,” kata Sabar melalui sambungan telepon.
Ia juga mengingatkan adanya kemungkinan gempa susulan meski dengan kekuatan lebih kecil.
BACA JUGA:Mayarakat Menanti Aksi Pemkot Palembang : Tertibkan Kabel Utilitas Semrawut !
BACA JUGA:Polemik TNI di Kejaksaan : Sinergitas Antarlembaga atau Ancaman Supremasi Sipil?
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti informasi resmi dari BMKG,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan bahwa data sementara mencatat sekitar 100 rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa.
Dari jumlah tersebut, setidaknya setengahnya mengalami kerusakan parah.
Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata Helmi, akan melakukan perbaikan dan bahkan membangun ulang rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan berat.
“Kami telah menyalurkan bantuan awal berupa uang duka dan menyusun rencana perbaikan serta pembangunan ulang rumah yang rusak berat. Bagi rumah yang rusak ringan juga akan diperbaiki secepatnya dengan bantuan dari pemerintah daerah,” ujar Helmi saat konferensi pers di Bengkulu.
Lebih lanjut, ia mengabarkan bahwa sejauh ini belum ada korban jiwa.
Namun, beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat tertimpa material rumah atau terjatuh saat menyelamatkan diri.
Para korban telah mendapatkan perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Bengkulu.
BMKG mencatat bahwa gempa ini merupakan salah satu dari rangkaian aktivitas seismik yang rutin terjadi di wilayah Bengkulu, yang termasuk dalam zona rawan gempa di wilayah barat Sumatera.
Berdasarkan data BMKG, dari Januari hingga 16 Agustus 2024, telah terjadi setidaknya 746 kali gempa bumi di Bengkulu dengan magnitudo yang bervariasi.
"Gempa dengan magnitudo terbesar sebelumnya tercatat 6,3 SR yang terjadi di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Sedangkan yang terkecil adalah magnitudo 1,9 SR," kata Muhammad Najib, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Pertama BMKG.