Banyak penjual menambahkan sambal, cabai rawit, dan kecap manis dalam jumlah yang cukup untuk menciptakan cita rasa manis-pedas-gurih yang menggoda.
Yang membuat kwetiau goreng begitu digemari adalah perpaduan cita rasa dan teksturnya.
Kwetiau dimasak dengan bumbu dasar seperti bawang putih, kecap manis, kecap asin, saus tiram, dan lada.
Tambahan seperti telur, sawi, tauge, serta irisan daging ayam, sapi, udang, atau bakso menjadikan hidangan ini semakin kaya rasa.
Teknik memasaknya pun menentukan kelezatannya.
Api besar saat menumis adalah kunci agar bumbu meresap dan memberikan aroma "wok hei" atau aroma khas dari wajan panas yang diasosiasikan dengan masakan oriental otentik.
Karena itu, banyak penggemar kwetiau goreng lebih memilih membelinya di warung kaki lima atau restoran yang memasaknya langsung di depan mata.
Kwetiau goreng memiliki banyak variasi.
Ada yang menyajikannya dengan seafood, daging sapi, ayam, hingga kwetiau vegetarian.
Di beberapa daerah, seperti Medan dan Pontianak, kwetiau goreng khas daerah tersebut memiliki kekhasan tersendiri.
Kwetiau Medan, misalnya, dikenal dengan potongan daging sapi empuk, tauge besar, dan aroma bawang putih yang tajam.
Selain itu, ada pula versi halal dan non-halal.
Bagi umat Muslim, kwetiau halal tanpa babi atau minyak non-halal kini mudah ditemukan, bahkan di warung Tionghoa sekalipun.
Banyak pedagang telah berinovasi agar kwetiau bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Di era digital ini, kwetiau goreng tetap memiliki tempat spesial di aplikasi pemesanan makanan online.
Menurut data dari salah satu platform delivery makanan di Indonesia, kwetiau goreng termasuk dalam 10 besar makanan paling sering dipesan secara online, terutama pada malam hari.