Omelet Mie Telur: Inovasi Sederhana yang Bikin Lidah Bergoyang

Selasa 13 May 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Salah satu daya tarik utama dari omelet mie telur adalah kepraktisannya. Untuk membuat satu porsi, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10–15 menit.

Biaya bahan pun sangat terjangkau—sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 saja per porsi. Hal ini menjadikan omelet mie telur sebagai solusi ideal di tengah harga bahan pokok yang terus meningkat.

“Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, kita harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. Omelet mie telur ini bisa jadi alternatif makan hemat tapi tetap enak,” ujar Wahyu, mahasiswa di Jakarta yang tinggal di kos-kosan.

Tak hanya mudah dibuat, omelet mie telur juga sangat fleksibel untuk dikreasikan.

Beberapa orang menambahkan sayur-sayuran seperti kol, wortel, atau bayam ke dalam adonan untuk meningkatkan kandungan gizinya.

Ada juga yang mengganti mie instan dengan mie bihun atau mie jagung untuk variasi tekstur dan rasa.

Belakangan, para content creator kuliner juga ramai-ramai menampilkan varian omelet mie telur yang lebih unik—seperti omelet mie isi mozzarella, omelet mie pedas level ekstrem, hingga versi "korean style" dengan saus gochujang.

Menurut Chef Dimas Putra, juri kompetisi masak daring yang juga aktif membagikan resep di TikTok, kreativitas adalah kunci untuk membuat omelet mie telur tetap menarik.

“Yang penting jangan takut mencoba. Mau ditambah daging cincang, rempah, atau digulung seperti tamagoyaki Jepang, semua bisa dicoba. Itulah serunya makanan rumahan seperti ini—sederhana tapi penuh kemungkinan,” jelasnya.

Tak sedikit pula yang melihat peluang usaha dari makanan ini. Beberapa pelaku UMKM mulai menjual omelet mie telur siap saji di gerobak kaki lima atau lewat layanan pesan antar.

Dengan modal kecil dan proses produksi yang cepat, keuntungan dari usaha ini cukup menjanjikan.

“Awalnya saya hanya jualan untuk teman-teman kantor. Lama-lama makin banyak yang pesan, akhirnya saya buka warung kecil di depan rumah,” ujar Sri Wulandari, seorang ibu rumah tangga di Bandung yang kini memproduksi hingga 50 porsi omelet mie telur per hari.

Menurut Sri, kunci kesuksesannya adalah konsistensi rasa dan pelayanan. Ia juga rajin mencoba resep baru agar pelanggannya tidak bosan.

“Sekarang saya punya varian omelet mie telur kari dan lada hitam. Alhamdulillah banyak yang suka,” katanya bangga.

Meski identik dengan mie instan yang kerap dianggap kurang sehat, omelet mie telur sebenarnya bisa dibuat lebih bergizi. Penambahan sayur dan protein lain seperti ayam atau tahu dapat meningkatkan nilai nutrisi. Mengurangi penggunaan minyak saat menggoreng juga membantu menjadikan hidangan ini lebih sehat.

Ahli gizi, dr. Lanny Dewi, menyarankan agar masyarakat tetap memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi. “Tidak masalah sesekali mengonsumsi mie instan, apalagi jika dikombinasikan dengan bahan segar.

Kategori :