Hal ini membuat lobak putih sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah ginjal dan pembengkakan.
Salah satu manfaat utama dari lobak putih yang kini mulai dilirik oleh para peneliti adalah kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Kandungan serat larut dalam lobak putih bekerja dengan cara mengikat lemak dan kolesterol dalam saluran pencernaan sehingga tidak diserap tubuh.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Jepang, konsumsi lobak putih secara rutin selama 8 minggu mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 15% pada pasien dengan risiko penyakit jantung.
Temuan ini membuka peluang besar bagi lobak putih untuk dimasukkan dalam menu diet sehat bagi masyarakat perkotaan yang rentan terhadap penyakit kardiovaskular.
Tak hanya untuk kesehatan, lobak putih juga dikenal memiliki khasiat untuk kecantikan.
Kandungan vitamin C yang tinggi membantu mencerahkan kulit secara alami dan mencegah penuaan dini akibat paparan radikal bebas.
Tak heran jika beberapa produk skincare alami mulai memasukkan ekstrak lobak putih dalam formulanya.
Beberapa orang juga memanfaatkan jus lobak putih untuk mengatasi jerawat atau flek hitam secara alami. Namun, dr. Sinta mengingatkan agar tetap berhati-hati.
“Penggunaan luar harus tetap diawasi dan tidak berlebihan karena sifat iritatifnya bisa memicu alergi pada kulit sensitif,” ujarnya.
Dari sisi pertanian, lobak putih juga tergolong tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan banyak pestisida.
Ini menjadikannya salah satu sayuran yang ramah lingkungan dan cocok untuk dikembangkan dalam skala rumah tangga maupun komersial.
Petani di kawasan Bandung dan Lembang, misalnya, mengaku permintaan lobak putih meningkat drastis dalam dua tahun terakhir.
“Dulu hanya sedikit yang beli, sekarang tiap minggu bisa habis ratusan kilogram. Banyak yang pesan untuk catering sehat dan restoran vegetarian,” ujar Rudi, salah satu petani lokal.
Lobak putih bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk—baik mentah sebagai lalapan, direbus dalam sup, ditumis dengan cabai, hingga difermentasi menjadi asinan.
Rasanya yang segar dan teksturnya yang unik membuatnya mudah dikombinasikan dengan berbagai jenis bumbu Nusantara.