Ketombe bisa disebabkan oleh kulit kepala yang kering, infeksi jamur, atau ketidakseimbangan mikroorganisme di kulit kepala.
Selama ini, berbagai produk kimia digunakan untuk mengatasinya, namun tak jarang menimbulkan efek samping.
Menariknya, kulit jengkol mengandung berbagai zat aktif seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan B1, saponin, minyak atsiri, tanin, steroid, dan glikosida.
Kandungan ini memiliki sifat antibakteri dan antijamur alami yang efektif mengatasi penyebab ketombe.
Kombinasi kulit jengkol dengan tumbuhan randu (yang mengandung polifenol) telah terbukti mampu memaksimalkan efektivitasnya.
Penggunaan kombinasi ini tidak hanya membersihkan ketombe membandel, tapi juga memperkuat akar rambut dan menjaga kelembapan kulit kepala secara alami.
Hal ini menjadikan kulit jengkol sebagai alternatif herbal yang ramah kulit dan bebas efek samping bahan kimia.
2. Menurunkan Gula Darah
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang jumlah penderitanya terus meningkat.
Pengobatan alami kini menjadi alternatif yang mulai banyak dicari karena efek samping obat sintetis yang berkepanjangan.
Salah satu bahan alami yang mulai dilirik adalah kulit jengkol.
Meskipun belum banyak penelitian ilmiah yang membuktikan secara pasti, penggunaan air rebusan kulit jengkol secara tradisional dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Cara ini telah dilakukan turun-temurun di beberapa daerah di Indonesia, dan banyak testimoni masyarakat yang mengaku merasakan perbaikan kondisi.
Kandungan senyawa aktif dalam kulit jengkol diduga mampu meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat penyerapan glukosa di usus.
Meski demikian, para ahli menyarankan agar penggunaan kulit jengkol sebagai pengobatan alternatif tetap harus dikonsultasikan dengan tenaga medis, terutama bagi penderita diabetes yang sudah mengonsumsi obat rutin.
3. Membunuh Jentik Nyamuk