Kue Makjo Warisan Kuliner Palembang yang Manis dan Menggoda

Selasa 06 May 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Inovasi masyarakat dalam menyederhanakan bahan tanpa mengurangi kenikmatan rasa menjadi bukti bahwa kekayaan kuliner bisa tumbuh dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Kue Makjo memiliki warna hijau khas yang berasal dari air daun pandan atau pewarna makanan hijau.

Dalam proses pembuatannya, bahan utama seperti telur ayam, santan kental, gula pasir, tepung terigu, dan vanili dicampur hingga merata. Campuran adonan kemudian dikukus secara berlapis, lapisan demi lapisan, hingga matang sempurna.

Proses ini membutuhkan ketelatenan dan kesabaran, karena setiap lapisan harus matang sebelum adonan berikutnya dituang.

Tekstur kue Makjo yang kenyal dan lembut menjadi daya tarik tersendiri.

Aroma harum pandan dan rasa manis yang pas membuat kue ini cocok disajikan sebagai teman minum teh atau kopi di sore hari.

Tak heran jika banyak toko kue tradisional di Palembang yang menjadikan kue Makjo sebagai salah satu produk andalan mereka.

Selain menjadi sajian budaya, kue Makjo juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Banyak UMKM dan pengusaha rumahan di Palembang dan sekitarnya yang memproduksi kue Makjo dalam skala kecil hingga menengah.

Penjualan dilakukan baik secara langsung maupun melalui platform online, seperti marketplace atau media sosial.

Salah satu pelaku usaha kue Makjo, Siti Aminah, warga Kecamatan Ilir Timur II, mengaku telah memproduksi kue ini sejak 2015.

“Awalnya hanya untuk konsumsi keluarga, lama-lama banyak yang pesan. Sekarang alhamdulillah bisa kirim ke luar kota juga,” ujar Siti. Dalam sehari, ia bisa memproduksi hingga 50 loyang kue Makjo, terutama saat menjelang lebaran.

Harga yang terjangkau, mulai dari Rp25.000 hingga Rp50.000 per loyang, membuat kue ini banyak diburu.

Selain itu, variasi rasa mulai bermunculan, seperti rasa durian, keju, dan cokelat untuk memenuhi selera pasar yang lebih luas.

Pemerintah daerah dan pelaku industri kuliner lokal juga berperan aktif dalam mempromosikan kue Makjo sebagai warisan budaya kuliner.

Festival kuliner, bazar UMKM, hingga pelatihan membuat kue tradisional digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan kekayaan kuliner lokal.

Kategori :