Masyarakat membutuhkan sistem yang menilai bagaimana seseorang belajar, bukan hanya berapa nilai yang didapat.
Seperti pesan Ki Hajar Dewantara: "Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya".
Indonesia memiliki segala syarat untuk bangkit: sumber daya, semangat kolaborasi, dan kesadaran kolektif.
Masalah yang ditemukan dalam UTBK 2025 bukan bukti kegagalan total, tetapi bukti bahwa sistem kita hidup dan mau memperbaiki diri.
Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, riset, dan masyarakat, serta keberanian untuk mengevaluasi sistem yang ada, pendidikan Indonesia akan melangkah lebih jauh.
Peringatan Hardiknas 2025 ini adalah titik tolak transformasi, bukan hanya untuk memperbaiki sistem UTBK, tetapi untuk memperkuat jati diri pendidikan bangsa.
Pendidikan yang menanamkan nilai, membentuk karakter, dan membangun masa depan bangsa yang lebih jujur, adil, dan bermartabat. (ant)