UTBK 2025 dan Hardiknas

Sabtu 03 May 2025 - 21:09 WIB
Reporter : Robiansyah
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025 ini menghadirkan cermin refleksi yang kuat bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Bukan hanya karena semangat memperingati jasa Ki Hajar Dewantara, tetapi juga karena tersingkapnya sejumlah kasus kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menemukan indikasi kuat adanya kecurangan dalam pelaksanaan UTBK gelombang pertama.

Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok melaporkan bahwa sekitar 50 peserta terindikasi melakukan pelanggaran, dengan 10 orang di antaranya dicurigai menggunakan jasa joki pada enam hari pertama pelaksanaan UTBK 2025.

BACA JUGA:Peran Guru sebagai Mentor dan Orang Tua

BACA JUGA:Diharapkan Sukses Dulang Prestasi

Temuan ini tak datang begitu saja.

Tim teknis SNPMB telah memetakan anomali data, menganalisis pola kecurangan, dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

Alih-alih mencoreng semangat Hardiknas, temuan tersebut justru membuka peluang emas bagi semua pihak untuk mengoreksi arah, memperkuat nilai-nilai, dan membangun pendidikan yang lebih jujur, adil, dan berkarakter.

Seperti pepatah lama "Habis gelap, terbitlah terang."

 BACA JUGA:Desak Hapus Sistem Outsourcing, Buruh Terus Suarakan Hak dan Keadilan Dalam Momen May Day

BACA JUGA:Harga BBM Turun per 1 Mei 2025 : Berikut Daftar Lengkap Terbaru !

Salah satu modus kecurangan yang terdeteksi adalah penggunaan alat bantu canggih, di mana panitia menemukan kamera tersembunyi dalam ciput jilbab, kacamata berkamera, earphone mikro, hingga sistem remote desktop yang memungkinkan pihak eksternal mengendalikan komputer peserta dari jarak jauh.

Bahkan, ada pula peserta yang diduga menyelundupkan alat bantu dalam kardus printer ruangan ujian.

Modus-modus ini menunjukkan bahwa praktik kecurangan UTBK telah berkembang menjadi sistem yang kompleks, melibatkan teknologi tinggi dan kemungkinan jaringan profesional.

Kategori :