7 Sunnah Haji dan Umrah: Perkuat Spiritualitas dan Sempurnakan Ibadah Anda

Kamis 01 May 2025 - 12:31 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Bagi pria, disunnahkan melafalkannya dengan suara lantang, sementara wanita disarankan untuk melirihkannya.

BACA JUGA:Fakta Unik Minal Aidzin Wal Faizin : Ucapan Lebaran yang Tak Lazim di Negara Lain !

BACA JUGA:Makna di Balik Ibadah Puasa

Bacaan talbiyah mengingatkan jemaah akan tujuan utama perjalanan ini: memenuhi panggilan Ilahi.

 Bacaan talbiyah berbunyi:

Labbaik allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk, la syarika lak.

Artinya : 

Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu).

3. Tawaf Qudum: Menyambut Ka’bah dengan Kehormatan

Tawaf Qudum adalah tawaf sunnah yang dilakukan saat pertama kali tiba di Masjidil Haram.

Amalan ini bukan bagian dari rukun haji, tetapi dianjurkan bagi jemaah yang bukan penduduk Makkah sebagai bentuk penghormatan terhadap Baitullah.

Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali menjadi momen yang menyentuh hati dan simbol awal dari perjalanan spiritual yang luar biasa.

4. Mabit di Muzdalifah: Menyatu dalam Keheningan Malam

Setelah wukuf di Arafah, jemaah haji akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah.

Di sinilah sunnah mabit dilakukan, yaitu bermalam atau berhenti sejenak sebagai bentuk ketundukan dan ketaatan.

Meskipun boleh dilakukan sebentar, berdiam di Muzdalifah menjadi refleksi spiritual yang kuat, mengingatkan jemaah akan kesederhanaan dan kekhusyukan dalam beribadah.

Kategori :