7 Sunnah Haji dan Umrah: Perkuat Spiritualitas dan Sempurnakan Ibadah Anda

Kamis 01 May 2025 - 12:31 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

5. Salat Sunnah Tawaf: Menambah Keutamaan Setelah Tawaf

Setelah melakukan tawaf, dianjurkan untuk menunaikan dua rakaat salat sunnah tawaf.

Tempat yang paling utama untuk melaksanakannya adalah di belakang Maqam Ibrahim, namun boleh juga dilakukan di area lain di Masjidil Haram jika tempat tersebut penuh.

Salat ini menjadi bentuk rasa syukur dan peneguhan niat dalam menjalani rangkaian ibadah yang panjang.

6. Mabit di Mina: Mengisi Hari Tasyrik dengan Ibadah

Selama hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah), jemaah haji dianjurkan untuk bermalam di Mina.

Di tempat inilah para jemaah akan melakukan pelemparan jumrah sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan.

Mabit di Mina adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan, terlebih jika jemaah memilih untuk menetap hingga 13 Zulhijjah (nafar tsani), menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah.

7. Tawaf Wada’: Tawaf Perpisahan Penuh Haru

Tawaf Wada’ dilakukan sebelum jemaah meninggalkan Makkah.

Ini adalah tawaf perpisahan yang menjadi penutup seluruh rangkaian ibadah haji dan umrah.

Sunnah ini menggambarkan rasa haru dan penghormatan terakhir terhadap Ka’bah, sekaligus menjadi momen evaluasi spiritual pribadi sebelum kembali ke tanah air.

Patuhi Larangan Saat Ihram agar Ibadah Tidak Batal

Dalam kesucian ibadah haji dan umrah, terdapat pula sejumlah larangan yang harus dijauhi.

Larangan ini berlaku selama jemaah dalam keadaan ihram dan jika dilanggar, dapat mengurangi bahkan membatalkan ibadah, tergantung pada tingkat pelanggarannya.

Beberapa larangan penting antara lain:

Kategori :