Asinan Khas Jakarta: Segar, Asam, dan Sarat Budaya

Rabu 30 Apr 2025 - 07:10 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Air matang

Semua sayuran disusun dalam mangkuk, kemudian disiram dengan kuah kacang yang telah dibumbui hingga seimbang rasa pedas, manis, dan asamnya.

Sebagai sentuhan akhir, kerupuk mie ditambahkan di atasnya.

Untuk Asinan Buah, buah-buahan segar dipotong-potong dan direndam dalam kuah berbahan dasar air, cabai, cuka, gula, dan sedikit garam.

Proses perendaman ini membuat buah lebih meresap rasa, menghasilkan sensasi segar dan pedas yang khas.

Meski sudah ada sejak ratusan tahun lalu, popularitas asinan tidak pernah pudar.

Banyak penjual asinan keliling masih beroperasi di sudut-sudut kota Jakarta, menawarkan sajian segar ini kepada para pekerja kantoran, pelajar, hingga wisatawan.

Bahkan kini, banyak restoran modern maupun kafe kekinian yang memasukkan asinan ke dalam menu mereka, dengan sedikit sentuhan kreatif dalam penyajian.

Misalnya, asinan disajikan dalam bentuk salad modern atau dikombinasikan dengan bahan-bahan tambahan seperti udang rebus atau irisan tahu.

Asinan bukan sekadar makanan ringan, tetapi juga warisan budaya yang mencerminkan kreativitas dan kearifan lokal masyarakat Betawi.

Oleh karena itu, penting untuk terus mengenalkan asinan kepada generasi muda agar mereka memahami dan mencintai kuliner tradisional daerahnya sendiri.

Pemerintah DKI Jakarta melalui berbagai festival budaya seperti Festival Kuliner Betawi, juga rutin mempromosikan asinan dan makanan khas lainnya.Tidak jarang pula, kompetisi membuat asinan digelar untuk meningkatkan apresiasi terhadap kuliner tradisional ini.

Bagi Anda yang ingin mencicipi asinan autentik di Jakarta, beberapa lokasi yang terkenal antara lain:

Asinan Betawi H. Mansyur di kawasan Rawamangun

Asinan Ny. Isye di Bogor (yang juga sangat populer di kalangan warga Jakarta)

Penjual keliling tradisional di sekitar Tanah Abang, Cikini, dan Glodok

Kategori :

Terkait