Infeksi ini dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker anus, kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan), dan kanker penis.
BACA JUGA:Buah Bit: Si Merah Menggoda yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA:Atasi Asam Urat dan Sakit Kuning dengan Air Rebusan Buah Mengkudu
"Ini sebabnya mengapa laki-laki juga perlu mendapat perhatian dalam pencegahan HPV," kata dr. Dirga.
Menurut dr. Dirga, infeksi HPV bisa dicegah melalui vaksinasi. Vaksin HPV bekerja dengan membentuk kekebalan tubuh tanpa harus melalui proses infeksi alami terlebih dahulu.
"Pada orang yang divaksinasi, tubuh akan membentuk antibodi terhadap virus, sehingga ketika terpapar, virus itu tidak sempat berkembang menjadi infeksi," terangnya.
Efektivitas vaksin HPV telah terbukti di banyak negara.
Di Inggris, Australia, dan Swedia, yang telah menerapkan program vaksinasi HPV secara luas, tercatat penurunan signifikan pada angka infeksi HPV, kutil kelamin, hingga kasus kanker serviks.
"Vaksin ini telah digunakan secara global sejak 2006, dengan lebih dari 1,2 miliar dosis diberikan di lebih dari 140 negara. Dan yang penting, sampai sekarang tidak ada masalah keamanan serius yang ditemukan terkait vaksin HPV," tambahnya.
Dr. Dirga menyebutkan bahwa vaksinasi HPV direkomendasikan untuk semua orang dalam rentang usia tertentu:
• Perempuan: Anak dan dewasa usia 9 hingga 45 tahun
• Laki-laki: Anak dan dewasa usia 9 hingga 26 tahun
Vaksinasi pada usia dini, sebelum terpapar virus melalui aktivitas seksual, memberikan perlindungan maksimal.
"Semakin dini diberikan, semakin baik, karena kekebalan tubuh terbentuk sebelum kemungkinan terjadi infeksi," jelas dr. Dirga.
Selain itu, pemberian vaksin HPV juga menjadi bentuk perlindungan kolektif atau herd immunity, yang membantu memutus rantai penyebaran virus di masyarakat.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menyusun Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim. Program ini mencakup tiga pilar utama: