JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani, dalam momentum peringatan Hari Kartini 2025, Senin, mengajak perempuan Indonesia untuk berani bersuara jika menjadi korban kekerasan ataupun pelecehan seksual.
"Perempuan harus berani berbicara dan menolak jika ada yang mencoba merugikan atau mengancam keselamatannya. Jangan pernah merasa takut atau malu untuk melaporkan tindakan pelecehan seksual," kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan bahwa tantangan perempuan saat ini semakin kompleks sehingga menghambat kebebasan perempuan. Mulai dari, fenomena pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi dalam dunia kerja, hingga stereotip sosial.
BACA JUGA:Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi Bagi Indonesia
BACA JUGA:Tekankan Penegakan Hukum Pertanahan
Untuk itu, dia juga mengingatkan negara harus senantiasa hadir memberikan perlindungan dan segenap pihak menjaga ruang aman bagi perempuan.
"Perempuan harus diberi ruang aman. Ruang aman bukan hanya soal fisik, tapi juga psikis dan sosial. Sering kali justru orang terdekat yang menyalahgunakan kepercayaan dan menciptakan situasi yang membahayakan perempuan," ucapnya.
Cucu Presiden pertama RI Soekarno itu lantas berkata, "Maka kita harus saling menjaga, saling menguatkan, dan yang terpenting berani bersuara, " ujarnya.
BACA JUGA:Respons Positif Usulan 3 April Diperingati Hari NKRI
BACA JUGA:Dukung Peternak Tingkatkan Kualitas dan Kesehatan Hewan
Dia lantas membeberkan data Komnas Perempuan yang mencatat telah terjadi 459.094 kasus kekerasan terhadap perempuan dalam satu tahun terakhir.
Puan menekankan catatan tersebut harus menjadi alarm bahwa sistem perlindungan bagi perempuan di Indonesia masih lemah dan budaya patriarki masih mengakar kuat.
"Ini bukan sekadar angka, tetapi jeritan yang menunjukkan bahwa sistem perlindungan kita masih lemah, dan budaya patriarki masih terlalu dalam mencengkeram ruang-ruang kehidupan perempuan, baik di rumah, di tempat kerja, hingga di ruang digital," tuturnya.
BACA JUGA:Dukungan RI Tak Pernah Surut
BACA JUGA:Awasi Ketat Delapan Daerah PSU