Namun upayanya kembali digagalkan setelah kasir toko memeriksa dan mendapati ciri-ciri uang tidak sesuai standar keaslian.
BACA JUGA:Pengecer Sabu Asal Palembang Tertangkap di Tanjung Raja : Segini Barang Bukti yang Disita !
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Gudang Rongsokan Terbakar
Melihat kecurigaan tersebut, petugas keamanan mal langsung mengamankan pelaku dan menghubungi pihak kepolisian.
Dari hasil interogasi awal, diketahui bahwa pelaku telah melakukan percobaan transaksi dengan uang palsu lebih dari dua kali di hari yang sama.
“Dari laporan petugas keamanan, pelaku langsung kami bawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk penyelidikan lebih lanjut. Laporan kasus telah terdaftar dalam LP/A/08/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/POLDA METRO JAYA,” tambah Iptu Teddy.
Saat penggeledahan dilakukan oleh petugas, ditemukan total Rp223.500.000 dalam bentuk pecahan Rp100.000 yang diduga kuat merupakan uang palsu.
Uang tersebut disimpan dalam tas ransel milik pelaku. Polisi kini masih menyelidiki asal usul uang tersebut, termasuk kemungkinan adanya jaringan pemalsuan uang di balik perbuatan Sekar Arum.
“Kami sedang dalami apakah pelaku hanya pengguna atau juga bagian dari sindikat pembuat dan pengedar uang palsu. Tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat,” tegasnya.
Tim Satreskrim juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk melakukan uji laboratorium forensik terhadap lembaran uang tersebut guna memastikan keasliannya dan mengidentifikasi teknik pemalsuan yang digunakan.
Sekar Arum Widara bukanlah nama asing di dunia hiburan Indonesia.
Ia dikenal publik melalui peran-perannya di sejumlah sinetron bertema kerajaan dan kolosal seperti Angling Dharma, Tutur Tinular, dan Naga Puspa.
Namun, sejak beberapa tahun terakhir, namanya mulai meredup dan tidak lagi aktif di dunia hiburan.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian menyebutkan bahwa Sekar Arum sempat membuka usaha kecil-kecilan di bidang fashion daring, namun diduga mengalami kesulitan keuangan dalam beberapa bulan terakhir.
Hal ini memicu spekulasi bahwa motif ekonomi menjadi latar belakang dirinya nekat terlibat dalam praktik ilegal tersebut.
“Motif awal yang kami duga adalah faktor ekonomi. Namun kami tetap akan mengembangkan kasus ini untuk mencari tahu lebih jauh peran dan keterlibatan pelaku,” ungkap penyidik.