Tendiko meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil.
Pihak perusahaan tugboat TB Marina 2210 dikabarkan telah menghubungi keluarga korban dan menyatakan siap bertanggung jawab serta memberikan santunan sesuai ketentuan perusahaan.
Kecelakaan akibat tali towing atau tali tambang kapal bukanlah hal baru dalam dunia pelayaran.
Tali ini biasanya terbuat dari kawat baja atau tali sintetis dengan ketegangan tinggi, yang digunakan untuk menarik tongkang atau kapal lain.
Jika tidak ditangani dengan benar, tali towing bisa berubah menjadi senjata mematikan saat mengalami kejutan tekanan.
Sebatan tali yang mengencang secara tiba-tiba mampu memutus benda keras dan melukai bahkan membunuh manusia dalam hitungan detik.
Menurut praktisi keselamatan pelayaran, kejadian seperti ini seharusnya bisa dihindari dengan penggunaan pengaman seperti pelindung tali (towline shield), serta SOP yang ketat selama proses labuh dan tarik kapal.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya penerapan protokol keselamatan kerja di sektor pelayaran dan perairan. Pemerintah melalui instansi terkait diharapkan dapat memperketat pengawasan terhadap operasional kapal tugboat, termasuk pelatihan keselamatan kerja bagi kru.
“Kejadian ini tidak boleh terulang. Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap semua kapal yang beroperasi di perairan Sungai Musi,” ujar Ketua Serikat Pekerja Transportasi Sungai, Basri.
Sungai Musi memang dikenal sebagai salah satu jalur transportasi air tersibuk di Sumatera Selatan.
Setiap hari, puluhan tongkang, kapal barang, dan tugboat melintas membawa hasil tambang, material, dan logistik dari berbagai daerah.