Migrasi Burung hingga Harimau Sumatera : Ini Daya Tarik Taman Nasional Sembilang di Banyuasin !

Jumat 11 Apr 2025 - 15:28 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Dengan membawa perlengkapan memadai, pengunjung dapat mengabadikan momen langka ketika ribuan burung beterbangan di langit Sembilang, menciptakan pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengesankan.

Untuk mencapai Taman Nasional Sembilang, pengunjung harus menempuh perjalanan menggunakan speedboat dari Palembang, tepatnya dari Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) atau dari Simpang PU di Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.

Waktu tempuhnya berkisar antara 2 hingga 3 jam, tergantung kondisi cuaca dan arus sungai.

Meski perjalanan terbilang cukup menantang, pengalaman menyusuri sungai dan kanal-kanal alami yang membelah kawasan hutan bakau menjadi petualangan tersendiri.

Pengunjung disarankan datang pada musim kering atau antara Oktober hingga Desember, yang juga bertepatan dengan masa puncak migrasi burung.

TN Sembilang bukan hanya menjadi rumah bagi burung-burung migran, tetapi juga habitat bagi berbagai satwa liar yang dilindungi dan langka.

Di antara fauna yang bisa dijumpai di kawasan ini adalah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah asia (Elephas maximus), tapir asia (Tapirus indicus), siamang, rusa sambar, kucing emas, buaya muara, dan berbagai spesies reptil dan amfibi.

Salah satu spesies endemik yang khas dan juga menjadi nama dari kawasan ini adalah ikan sembilang.

Selain itu, pengunjung juga berkesempatan untuk melihat penyu air tawar raksasa dan bahkan lumba-lumba air tawar di beberapa wilayah perairan yang berdekatan dengan muara sungai.

Kekayaan biodiversitas inilah yang menjadikan TN Sembilang sebagai salah satu kawasan konservasi paling penting di Indonesia.

Banyak peneliti, mahasiswa, hingga pegiat lingkungan dari dalam dan luar negeri yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi riset dan edukasi.

Pada 2003, TN Sembilang ditetapkan sebagai Taman Nasional, dan beberapa tahun kemudian diakui sebagai Ramsar Site atau lahan basah penting dunia.

Status ini diberikan karena kawasan ini memiliki peranan penting dalam konservasi spesies air, khususnya burung air migran yang menjadikan daerah ini sebagai tempat persinggahan dan berkembang biak.

Lingkungan mangrove, rawa air tawar, dan dataran lumpur di TN Sembilang memainkan peran krusial sebagai penyangga ekosistem.

Selain mendukung kehidupan satwa liar, ekosistem ini juga melindungi kawasan pesisir dari abrasi dan intrusi air laut, serta menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar melalui perikanan dan hasil hutan non-kayu.

Dengan berbagai kekayaan alam yang dimiliki, TN Sembilang juga memiliki potensi besar dalam pengembangan ekowisata.

Kategori :