Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan diduga merupakan korban aksi main hakim sendiri.
Beberapa warga menyebut korban sebagai pencuri yang berasal dari Desa Putak, Kecamatan Gelumbang.
Namun, informasi lain mengungkap bahwa korban berasal dari wilayah Kertapati, Kota Palembang.
BACA JUGA:Disambar Kereta Api Babaranjang, Pria di Prabumulih Tewas Mengenaskan
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Ruang ULP Pemkab Muara Enim Terbakar
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait identitas korban serta penyebab pasti kematiannya.
Dugaan sementara mengarah pada aksi kekerasan massa yang berujung pada pembakaran korban.
Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, SH, SIK, MSi, membenarkan adanya peristiwa tersebut, namun pihaknya belum dapat memberikan banyak keterangan karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
“Masih dalam pemeriksaan, kami masih mendalami peristiwa ini untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian dan siapa pihak yang terlibat,” ujar AKBP Jhoni Eka Putra.
Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti untuk keperluan penyelidikan.
Sementara itu, jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan pemerintah setempat.
Aksi main hakim sendiri bukanlah tindakan yang dibenarkan secara hukum dan bisa berakibat pada konsekuensi pidana bagi para pelakunya.
Masyarakat diimbau untuk tetap mengedepankan hukum dan menyerahkan setiap tindakan kriminal kepada pihak berwenang agar proses hukum dapat berjalan dengan adil dan transparan.
Hingga saat ini, warga sekitar masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan kasus ini.
Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya penegakan hukum yang profesional dan menghindari tindakan anarkis yang bisa berujung pada konsekuensi hukum yang lebih luas.