Ketiga lanjut Jamil, mini lokakarya ditingkat Kecamatan.
BACA JUGA:Manfaatkan Puluhan Hektare Lahan Kosong Menjadi Kebun Cabai
BACA JUGA:Masyarakat Tinggal di Bantaran Sungai Harus Waspada
Tujuan dilakukan mini lokakarya stunting yaitu untuk menggali permasalahan terkait stunting di wilayah kerja kecamatan masing-masing, serta mencari solusi dan juga mengkomunikasikan program-program dan kegiatan yang sedang dan akan dilakukan terkait permasalahan stunting.
Keempat konvergensi atau Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD (Organisasi Perangkat Daerah) penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
"Insya Allah dalam waktu dekat, bulan ini setelah berkordinasi dengan pihak TPPS dan dinkes akan dilakukan interpensi makanan tambahan oleh bapak asuh di setiap OPD" katanya.
Kemudian kelima Elsimil (aplikasi elketronik siap nikah dan hamil), manfaat Elsimil alat screening untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin, terus Menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping dan media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting.
BACA JUGA:Disnakertrans Muba 2024 Miliki Program Prioritas, Apa Saja ?
BACA JUGA:Air Sungai Meluap, Buaya Muncul Kepermukaan Buat Heboh Warga di Musi Rawas
Keenam pemberian makanan tambahan (PMT) kepada terdampak anak stunting berupa susu,telur, ayam dan sebagainya.
Terakhir pembentukan bapak asuh stunting. "Alhamdulillah, untuk Kota Lubuklinggau bapak asuh sudah berjalan bahkan sudah ada keputusan Pejabat (Pj) Walikota dengan nomor 417/kpts/DPPKB/2023 bahwasanya seluruh OPD terlibat dalam bapak asuh stunting untuk membantu pencegahan penurunan stunting," pungkasnya. (yat)