“Pempek ini tidak digoreng sehingga lebih rendah lemak, dan isiannya bisa disesuaikan dengan selera, misalnya menambahkan sayuran atau saus pedas khas Palembang,” katanya.
BACA JUGA:Macam-Macam Kurma yang Banyak Dicari Saat Ramadhan
BACA JUGA:Es Selendang Mayang : Minuman Tradisional Betawi yang Kian Langka
Banyak pelaku usaha kuliner mulai melihat potensi pempek panggang sebagai makanan yang bisa dijual di luar Palembang.
Di Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, mulai bermunculan kedai yang menawarkan pempek panggang sebagai alternatif pempek tradisional. Bahkan beberapa restoran cepat saji lokal memasukkan varian ini ke dalam menu mereka.
Budi Santoso, seorang pengusaha kuliner di Jakarta, mengatakan bahwa pempek panggang memiliki peluang besar di pasar luar Sumatra.
“Kami melihat tren makanan bakar atau panggang sedang naik, dan pempek panggang bisa menjadi inovasi yang menarik bagi pecinta makanan khas daerah,” katanya.
Meski semakin populer, pempek panggang masih menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal distribusi dan pengemasan.
Karena pempek panggang paling nikmat disantap saat masih hangat, pengiriman ke luar kota memerlukan teknik khusus agar tekstur dan rasanya tetap terjaga.
Beberapa pengusaha mulai mengembangkan metode vacuum pack atau frozen pempek panggang agar bisa lebih tahan lama.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga berupaya mendukung perkembangan kuliner khas Palembang ini dengan berbagai program pelatihan dan promosi.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatra Selatan misalnya, mulai aktif mempromosikan pempek panggang sebagai bagian dari identitas kuliner lokal.
Dengan semakin berkembangnya tren kuliner khas daerah, pempek panggang berpotensi menjadi salah satu ikon kuliner nasional yang bisa bersaing dengan makanan khas lainnya.
Bagi pecinta pempek, varian panggang ini tentu menjadi pilihan menarik yang patut dicoba.*