Untuk mencapai lokasi PLG-SMS Padang Sugihan, pengunjung dari Palembang harus menempuh perjalanan melalui jalur perairan dengan speedboat selama sekitar 1,5 jam. Selama perjalanan, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan alam khas Sumatera Selatan yang masih alami.
Di pusat pelatihan ini, pengunjung tidak hanya bisa menyaksikan gajah, tetapi juga dapat mencoba pengalaman naik gajah.
Aktivitas ini menjadi salah satu yang paling diminati oleh wisatawan, terutama mereka yang datang bersama keluarga.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus berupaya mengembangkan potensi wisata berbasis satwa di daerahnya.
Salah satu langkah yang tengah dilakukan adalah mengangkat peluang pariwisata melalui Desa Sidomulyo 20 yang menjadi gerbang masuk ke kawasan Hutan Marga Satwa Padang Sugihan.
Untuk mencapai kawasan ini, pengunjung harus melewati Desa Sidomulyo 20 dengan menggunakan speedboat, yang memerlukan waktu perjalanan sekitar dua jam dari Dermaga Besar Benteng Kuto Besak (BKB) di Kota Palembang.
Sesampainya di dermaga Desa Sidomulyo 20, pengunjung akan disambut dengan penampilan gajah-gajah sumatera berukuran besar.
Selain itu, di lokasi ini juga terdapat Balai Konservasi milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan yang berperan dalam menjaga keberlangsungan ekosistem hutan dan satwa liar di kawasan tersebut.
Hutan Marga Satwa Padang Sugihan memiliki luas sekitar 70.000 hektare, di mana 30.000 hektare di antaranya berada di Kecamatan Muara Padang, sementara 40.000 hektare lainnya masuk dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk gajah sumatera yang menjadi ikon wisata daerah ini.
Dengan adanya pengembangan wisata berbasis satwa, masyarakat setempat mendapatkan peluang ekonomi baru.
Beberapa manfaat ekonomi yang dihasilkan dari sektor pariwisata ini antara lain:
1. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, banyak masyarakat yang bisa membuka usaha di sektor pariwisata, seperti penyediaan homestay, warung makan, hingga pemandu wisata.
2. Lapangan Pekerjaan Baru
Adanya pusat pelatihan gajah dan ekowisata lainnya turut membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar sebagai pawang gajah, pemandu wisata, atau pekerja di sektor perhotelan dan kuliner.