Tidak hanya dari segi fitur, pabrikan China juga memberikan harga yang lebih terjangkau, menjadikannya kompetitor yang semakin diperhitungkan.
Menurut pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, strategi harga yang diterapkan oleh merek China membuka peluang yang lebih luas bagi segmen pasar menengah ke bawah untuk memiliki mobil baru.
“Dengan harga yang lebih kompetitif dan fitur yang lebih kaya, pabrikan China berhasil menarik perhatian konsumen, terutama mereka yang menginginkan mobil dengan teknologi canggih tetapi tetap dalam harga yang terjangkau,” kata Yannes.
BACA JUGA:SUV Hybrid Jaecoo J7 SHS Resmi Debut di Indonesia : Tawarkan Performa dan Efisiensi Maksimal !
BACA JUGA:Suzuki eWX Debut di IIMS 2025 : Kei Car Listrik dengan Jarak Tempuh 250 Km
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran mobil-mobil China dengan harga lebih murah dan fitur yang lebih modern berpotensi menekan pabrikan Jepang untuk melakukan penyesuaian strategi harga dan teknologi agar tetap kompetitif di pasar Indonesia.
Selain itu, teknologi kendaraan listrik yang semakin berkembang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Merek-merek asal China dikenal lebih agresif dalam menghadirkan kendaraan listrik (EV) dengan harga terjangkau dibandingkan pesaingnya.
Hal ini mendorong pemain lama untuk lebih inovatif dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang dapat bersaing di pasar.
Berbicara soal desain, kendaraan buatan China sudah tidak lagi identik dengan tampilan yang kurang menarik seperti 10 atau 20 tahun lalu.
Dahulu, mobil-mobil asal China sering dipandang sebelah mata karena desainnya yang dianggap kurang inovatif dan hanya meniru desain merek global lainnya.
Namun, saat ini para produsen asal China telah melakukan perubahan besar-besaran dalam hal desain kendaraan mereka.
“Mobil-mobil China tidak lagi identik dengan desain konvensional dan tertinggal. Pabrikan China kini gencar menghadirkan model dengan desain modern, dinamis, dan mengikuti tren terkini. Bahkan, beberapa model mampu melampaui estetika yang ditawarkan oleh pabrikan Jepang yang cenderung mempertahankan pendekatan konservatif,” jelas Yannes.
Para pengunjung IIMS 2025 pun mulai memberikan respons positif terhadap desain kendaraan asal China.
“Kalau soal desain, sekarang mobil-mobil China sudah sangat modern dan menarik. Fitur-fiturnya juga lengkap,” ujar Arif Rahman, pengunjung asal Pamulang.
Secara umum, hingga akhir tahun 2024, penjualan kendaraan di Indonesia masih mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.