Sang anak, yang masih di bawah umur, sangat terkejut dan ketakutan ketika melihat senjata api diarahkan ke keluarganya.
Para pelaku bertindak cepat, mengumpulkan barang berharga, termasuk sejumlah uang tunai, perhiasan emas, serta barang elektronik bernilai tinggi.
Meskipun mengalami ancaman serius, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
BACA JUGA:Tergiur Kerja di Tol Palindra, Uang Rp25 Juta Raib : Polsek RKT Tangkap Pelaku !
BACA JUGA:Keluarga Ketua RT yang Tewas Dibunuh di Jembatan Kisam Desak Polisi Tangkap Pelaku Lainnya
Namun, dampak psikologis terhadap keluarga korban sangat signifikan, terutama bagi anak Maspar yang masih syok akibat pengalaman traumatis tersebut.
Mendapatkan laporan dari warga, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sanga Desa bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
Kapolsek Sanga Desa, Iptu Joharmen, SH, MSi, bersama Kanit Reskrim, Ipda Heri Fitha, SH, langsung memimpin olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi.
“Kami saat ini sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas para pelaku. Tim kami juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan rekaman CCTV dari area sekitar untuk membantu proses penyidikan,” ujar Iptu Joharmen kepada wartawan.
Pihak kepolisian tidak hanya fokus pada TKP, tetapi juga memperluas area pencarian ke wilayah-wilayah terdekat, bekerja sama dengan jajaran Polres Musi Banyuasin untuk mempercepat penangkapan para pelaku.
Polisi menduga para pelaku adalah bagian dari sindikat perampokan bersenjata yang sudah merencanakan aksi ini dengan matang.
“Kami sudah mengantongi beberapa petunjuk penting yang mengarah kepada identitas pelaku. Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jika melihat orang dengan gerak-gerik mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib,” tambah Ipda Heri Fitha.
Pihak kepolisian juga mengingatkan warga Desa Keban Satu untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang memiliki usaha di rumah.
Kapolsek Sanga Desa mengimbau warga untuk memasang sistem keamanan tambahan seperti CCTV, alarm, atau setidaknya memiliki pengamanan ganda di pintu-pintu masuk rumah.
“Kami harap warga dapat lebih berhati-hati, terutama saat ada orang yang tidak dikenal datang ke rumah. Pastikan untuk selalu mengunci pintu dengan baik dan jika memungkinkan, buat sistem keamanan lingkungan berbasis masyarakat,” pungkas Iptu Joharmen.
Peristiwa ini mengundang keprihatinan mendalam dari warga Desa Keban Satu.