KORANPALPOS.COM - Keluarga Wawansyah, Ketua RT Desa Gunung Meraksa Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, yang ditemukan tewas dengan sembilan luka tusuk di tubuhnya, mendesak kepolisian untuk lebih serius dalam mengusut kasus pembunuhan tersebut.
Mereka menilai bahwa pembunuhan yang menimpa anggota keluarga mereka tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja.
Wawansyah ditemukan tewas pada Sabtu, 1 Februari 2025, di Jembatan Kisam dengan kondisi mengenaskan, disertai sembilan luka tusuk.
Meskipun satu tersangka, Rusmidi (41), telah ditangkap dan ditetapkan sebagai pelaku, keluarga korban merasa tidak puas dengan penyelidikan yang hanya memfokuskan pada satu orang.
BACA JUGA:Edarkan Sabu di Mabes : Joni Iskandar Ditangkap Polisi !
BACA JUGA:Ngeri Kali ! Dua Kades di Ogan Ilir Nyaris Baku Hantam, Apa Penyebabnya?
Mereka yakin bahwa pembunuhan tersebut melibatkan lebih dari satu pelaku.
"Memang pelaku sudah ditangkap, yaitu Rusmidi. Namun, kami tidak merasa puas. Dugaan kami, pelaku jelas lebih dari satu," ujar Kusmiadi, kakak kandung korban, dengan nada penuh emosi saat menggelar konferensi pers di Prabumulih pada Rabu, 5 Februari 2025.
Kusmiadi menyebutkan bahwa Wawansyah pernah menerima ancaman dari seorang kerabat tersangka sebelum kematiannya.
Ancaman itu datang setelah Wawansyah menangkap keluarga tersangka karena mencuri buah sawit di kebun tempatnya bekerja sebagai petugas keamanan.
BACA JUGA:Gadaikan Mobil Rental : Seorang Pemuda di Prabumulih Ditangkap Tim Resmob !
BACA JUGA:Parah ! Pelaku Pencurian di Ogan Ilir Ini Ngaku Hasil Curian untuk Beli Barang Haram !
"Beberapa hari setelah insiden tersebut, adik saya menerima ancaman dari adik tersangka. Setelah itu, dia ditemukan tewas dengan luka-luka yang sangat banyak," jelas Kusmiadi.
Selain itu, pihak keluarga juga mengungkapkan kecurigaan atas jumlah luka yang ditemukan pada tubuh Wawansyah.
"Melihat banyaknya luka di tubuh korban dan lokasi-lokasi luka, kami yakin bahwa aksi pembunuhan tersebut dilakukan oleh lebih dari satu orang. Apalagi, adik kami cukup kuat dan jika hanya satu orang pelaku, kami rasa dia masih bisa melawan," ungkap Kusmiadi.