Emas tidak hanya berfungsi sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap inflasi, tetapi juga memiliki likuiditas tinggi sehingga dapat dengan mudah dijual kembali saat dibutuhkan.
Para analis memperkirakan harga emas masih berpotensi naik dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika tekanan inflasi terus berlanjut dan kebijakan suku bunga bank sentral cenderung akomodatif.
Selain itu, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global dapat semakin memperkuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Namun, investor juga perlu mencermati faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga emas, seperti stabilitas nilai tukar rupiah, kebijakan moneter di berbagai negara, serta permintaan dan pasokan di pasar global.
Kenaikan harga emas Antam hingga Rp1.663.000 per gram menunjukkan bahwa emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi harga emas, investor dapat mengambil keputusan yang bijak dalam menambah atau melepas aset emas mereka.
Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas, penting untuk memahami mekanisme pajak yang berlaku agar tidak mengalami kendala saat melakukan transaksi.
Dengan strategi yang tepat, investasi emas dapat menjadi pilihan cerdas untuk melindungi nilai kekayaan di masa depan.