Salah satu ciri khas mobil listrik adalah ketergantungannya pada daya baterai untuk beroperasi.
Sebelum memulai perjalanan, pastikan kondisi baterai kendaraan dalam keadaan terisi penuh atau setidaknya cukup untuk mencapai tujuan Anda.
Pada musim hujan, lebih baik memeriksa daya baterai lebih sering, karena kondisi jalan yang tergenang air atau terhambat oleh cuaca buruk dapat memperlambat perjalanan dan mengurangi jangkauan mobil listrik.
4. Siapkan Perlengkapan Darurat
Mengemudi di musim hujan menuntut pengemudi untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya situasi darurat.
Oleh karena itu, pastikan selalu membawa perlengkapan darurat yang diperlukan.
Misalnya, jas hujan atau payung untuk berjaga-jaga apabila harus keluar dari mobil dalam kondisi hujan deras.
Selain itu, selalu bawa kotak P3K dan obat-obatan pribadi yang bisa digunakan jika terjadi kecelakaan atau keadaan darurat lainnya.
5. Waspadai Jalan Tergenang Air dan Banjir
Banjir adalah salah satu risiko utama yang dihadapi para pengendara saat musim hujan.
Untuk itu, pengemudi mobil listrik perlu lebih berhati-hati saat melewati jalan yang tergenang air.
Hindari menerobos genangan air yang lebih tinggi dari level roda mobil, karena dapat mengganggu kinerja kendaraan dan berpotensi merusak sistem kelistrikan atau baterai.
Jika memungkinkan, pilihlah jalur alternatif yang lebih aman agar dapat menghindari genangan air.
Selain perlindungan terhadap air, Hyundai juga telah mengembangkan berbagai teknologi pada mobil listrik mereka untuk memudahkan pengemudi di musim hujan.
Fitur-fitur seperti sistem pengendalian traksi dan stabilitas, serta teknologi pengereman anti-lock (ABS) akan membantu mobil tetap terkendali saat melewati jalan yang licin.
Teknologi ini bekerja dengan cara mendeteksi perbedaan kecepatan antara roda dan memberikan tekanan pada rem untuk mencegah terjadinya tergelincir atau kehilangan kendali.