“Ambil contoh nama tokoh penulis buku ini, Brigjen Danny Effendi. Diabadikan dalam salah satu nama jalan poros di Kota Palembang. Namun masyarakat kadang tidak menyebutnya dengan Jalan Danny Effendi. Tapi lebih senang menyebut nama jalan tersebut dengan nama Jalan Radial. Kita harus ingatkan supaya masyarakat tidak lupa dengan nama tokoh Danny Effendi," kata sejarawan kelahiran Pedamaran, OKI ini.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Bagikan 100 Paket Sembako
BACA JUGA:Pemkota Palembang Apresiasi Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam
Selain itu lanjut dia, dari buku tersebut mendokumentasikan banyak hal. Salah satunya bagaimana peran yang dimainkan oleh para pelaku sejarah di masa Perang Kemerdekaan.
Baik oleh kekuatan sipil maupun kekuatan militer serta kelaskaran rakyat. "Para tokoh militer dan lasykar rakyat berjuang di medan tempur," ucapnya.
“Sehingga diakui secara nasional dan Internasional dan membawa pada pengakuan kedaulatan Indonesia”, tambah Sejarawan, Dr Dedi Irwanto
Sedangkan moderator yang juga budayawan Palembang Vebri Al Lintani menilai generasi muda atau milenial saat ini memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Seluruh WBP Dapat Hak Suara di Pemilu 2024
BACA JUGA:Catat 2 Juta Lebih Wisatawan Melancong ke Palembang Sepanjang 2023
Sebagai agen perubahan jiwa patriotisme, rasa cinta tanah air bisa diwujudkan salah satunya dengan ikut mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa.
“Saking menariknya tulisan ini, maka kita bahas dan diskusikan dalam Peringatan Perang 5 Hari 5 Malam hari keempat ini. Buku ini tidak saja mengisahkan perang itu sendiri. Termasuk jalannya Perang 5 Hari 5 Malam di Palembang. Namun juga menarasikan berbagai perlawanan rakyat di Sumsel selama Perang Kemerdekaan. (rob)