ICRAF Gelar Pelatihan Pengelolaan Gambut

Minggu 26 Jan 2025 - 20:15 WIB
Reporter : Erika
Editor : Isro Antoni

KORANPALPOS.COM - Lembaga sosial masyarakat World Agroforestry (ICRAF) Indonesia menggelar pelatihan pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan menggunakan alat bantu permainan H2Ours.

Peneliti ICRAF Indonesia Ni’matul Khasanah di Palembang, Kamis, mengatakan pelatihan itu dimulai pada tanggal 22-28 Januari 2025, yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLPH) Sumatera Selatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuasin, dan DLH Musi Banyuasin, perwakilan organisasi perangkat daerah, dan masyarakat desa.

Sumsel dipilih karena merupakan salah satu provinsi dengan lahan gambut terluas di Indonesia. Lahan gambut di provinsi ini tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Musi Rawas.

Luas lahan gambut di Sumsel terus berkurang dari tahun ke tahun. Menurut data KLHK pada tahun 2017, terdapat sekitar 2,1 juta hektare lahan di Sumsel, angka itu menurun menjadi 1,7 hektare pada Tahun 2024, menurut Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD).

BACA JUGA:Kurangi 10 Menit Jam Pelajaran Selama Ramadan

BACA JUGA:Kemenkumham Komitmen Lindungi Martabat Notaris

Luas lahan gambut terus berkurang akibat kebakaran, deforestasi dan alih fungsi lahan. Selama Januari-September 2024, sekitar 1.855 hektare lahan gambut terbakar di Muba, dan 387 hektare di Banyuasin, menurut Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera.

Ia menjelaskan pelatihan ini menggunakan alat bantu berupa permainan sederhana yang menggambarkan siklus hidrologi lahan gambut secara umum.

Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pemahaman teknis, tetapi juga sebagai langkah membangun kesadaran dan kapasitas terkait Rencana Pemulihan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) di Sumsel.

“H2Ours adalah alat bantu berupa permainan papan atau boardgame yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pengelolaan lahan gambut dengan menyeimbangkan manfaat ekonomi dari lahan gambut dengan kelestarian ekosistem,” paparnya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Puji Komitmen Mandiri Taspen Dukung Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

BACA JUGA:Gelar Upacara Tabur Bunga Peringati HBI ke-75

Ia mengatakan ide dibalik permainan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat akan perubahan fungsi hidrologi ekosistem gambut akibat dinamika tutupan lahan yang diiringi dengan pembangunan kanal. Sebab, selama ini belum semuanya memahami perubahan tersebut.

”Untuk itu perlu alat bantu sederhana, seperti permainan, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola ekosistem gambut guna mencegah tingkat kerusakan dan risiko kebakaran lebih lanjut,” ujarnya.

Permainan yang diperkenalkan di Sumsel adalah hasil adaptasi dari permainan serupa yang dikembangkan berdasarkan situasi ekosistem gambut di Kalimantan oleh mahasiswa dari Universitas Wageningen, Belanda.

Kategori :

Terkait

Minggu 26 Jan 2025 - 20:15 WIB

ICRAF Gelar Pelatihan Pengelolaan Gambut

Jumat 08 Dec 2023 - 19:53 WIB

Pemprov Sumsel Gelar Konsultasi Publik