Sebagai bagian dari strategi promosi pariwisata, Badan Pelaksana Otorita Borobudur telah merencanakan berbagai kegiatan besar di DeLoano pada 2025.
Salah satu acara yang dinanti adalah Biosferun, sebuah ajang trail run yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.
Event ini menargetkan sekitar 1.500 peserta, dengan mayoritas (70 persen) berasal dari luar Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Menurut Agustin, kegiatan seperti ini tidak hanya menarik peserta, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi lokal.
“Dengan event seperti Biosferun, peserta pasti membutuhkan tempat menginap. Hal ini akan memberikan dampak positif pada desa-desa wisata di sekitar DeLoano, terutama homestay-homestay yang dikelola oleh masyarakat. Jadi, manfaatnya tidak hanya untuk kawasan DeLoano, tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” jelasnya.
Salah satu fokus pengembangan DeLoano adalah kolaborasi dengan desa-desa wisata di sekitarnya.
Desa Wisata Tinalah dan Ngargosari, misalnya, memiliki potensi besar untuk mendukung ekosistem wisata di kawasan ini.
Selain dikenal dengan keindahan alamnya, desa-desa ini juga kaya akan seni, budaya, dan tradisi lokal yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
“Dengan menggandeng desa wisata, kita tidak hanya memperkuat daya tarik DeLoano, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Ini sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan yang menjadi prioritas pemerintah,” ungkap Ni Luh Puspa.
Menutup kunjungannya, Wamenpar Ni Luh Puspa mengajak masyarakat untuk merasakan langsung keindahan dan kenyamanan berwisata di DeLoano Glamping.
Ia berharap destinasi ini dapat menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman alam yang unik dan berkesan.
“DeLoano Glamping menawarkan pengalaman wisata yang berbeda. Tidak hanya keindahan alamnya, tetapi juga berbagai aktivitas menarik yang dapat dinikmati bersama keluarga atau teman-teman. Ini adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan mengisi kembali energi,” tutupnya.
Dengan keindahan alam, fasilitas yang lengkap, serta potensi pengembangan yang besar, DeLoano Glamping diyakini mampu menjadi salah satu destinasi unggulan di Jawa Tengah.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat terus bekerja sama untuk memajukan kawasan ini, sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.