Untuk itu, selain leadership yang kuat, pemimpin perubahan juga memerlukan kemampuan manajerial yang andal.
BACA JUGA:Mendagri Minta Kades Manfaatkan APBDes untuk Dukung PE
BACA JUGA:PDIP: Faktor Bung Karno Jadi Alasan Pertemukan Megawati-Prabowo
Sebab hanya dengan manajemen dan kepemimpinan yang baik dapat dicapai hasil yang diinginkan.
Kabinet Merah-Putih adalah acuan mengenai manajerial dan kepemimpinan bagi semua organisasi di negara ini.
Dari cara Prabowo menjalankan pemerintahan, banyak pihak bisa belajar tentang kepemimpinan serta praktik terbaik dalam berorganisasi.
Leader-manager yang patriotik dan berhati tulus, dengan gagasan-gagasan terobosan yang berani itu, harus bisa melihat hasil yang diinginkannya kelak.
Dari pidato-pidatonya, jelas tergambar keseriusan dan keikhlasannya untuk membenahi bangsa ini. Hanya saja, keikhlasan itu bukan berarti menyenangkan hati semua pihak.
Sebab itu tidak mungkin dilakukan di negara demokrasi sebesar ini. Akan ada orang yang setuju, tapi ada pula yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah.
Itulah indahnya dinamika demokrasi.
Colin Powell berkata, terkadang seorang pemimpin terpaksa mengecewakan beberapa orang untuk mendapat hasil yang besar bagi banyak orang, sebab "leadership is solving problems."
Ia lantas menambahkan, "The day soldiers stop bringing you their problems is the day you have stopped leading them."
Sebagai sesama mantan jenderal, Prabowo tentu sangat memahami ungkapan mantan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat itu, yang kemudian menjadi Menteri Luar Negeri yang ke-65 Amerika Serikat tersebut.
Dengan sikap demikian itu, Prabowo kini memimpin perubahan. Ia bertekad mengubah Indonesia menjadi negara industri maju.
Ia bertekad agar negara ini bisa berswasembada pangan dan energi, kemiskinan dihapus, rakyat hidup sejahtera dan sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya.
Satu contoh konkrit, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah sudah dimulai dan diharapkan bisa diteruskan, bukan saja di masa pemerintahan Prabowo, tetapi untuk seterusnya, sebagai investasi negara di bidang peningkatan kualitas SDM, sekaligus sebagai upaya memberdayakan rakyat di lapisan bawah piramida ekonomi.