Nina juga menyarankan agar masyarakat lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi dan bagikan.
"Perilaku konsumsi media sosial yang sehat adalah kunci untuk mencegah fenomena FOMO dan kecanduan tren viral. Jangan biarkan media sosial mendikte hidup kita," tambahnya.
Bagi mereka yang merasa sulit melepaskan diri dari tren viral, Nina menyarankan beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial
Batasi waktu yang dihabiskan untuk menjelajahi media sosial. Gunakan fitur pengingat waktu pada aplikasi untuk membantu mengontrol durasi penggunaan.
2. Fokus pada Aktivitas yang Bermakna
Alihkan perhatian ke aktivitas yang lebih produktif, seperti berolahraga, membaca, atau menjalani hobi yang disukai.
Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada media sosial.
3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Ikut serta dalam kegiatan yang membangun kepercayaan diri, seperti pelatihan keterampilan atau bergabung dengan komunitas yang mendukung.
4. Mencari Bantuan Profesional
Jika merasa sulit mengontrol perilaku sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Bantuan profesional dapat memberikan pendekatan yang lebih efektif dalam mengatasi masalah ini.
Fenomena mengikuti tren viral tidak selalu bersifat negatif, tetapi jika dilakukan tanpa pertimbangan matang, hal ini dapat menjadi tanda adanya masalah mental seperti kurang percaya diri atau kecanduan.
Dengan pendekatan yang tepat, baik dari individu sendiri maupun lingkungan terdekat, kebiasaan ini dapat diatasi.
"Kita harus menyadari bahwa tren viral hanyalah sementara. Fokus pada pengembangan diri yang lebih bermakna adalah kunci untuk hidup lebih bahagia dan percaya diri," tutup Nina. (ant)