Di tengah kondisi sulit ini, warga berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Bantuan yang diharapkan meliputi distribusi logistik, seperti bahan makanan, air bersih, dan perlengkapan medis.
Selain itu, masyarakat juga membutuhkan upaya jangka panjang dari pemerintah untuk mengatasi dampak air pasang yang terus terjadi setiap tahun.
"Kami butuh solusi jangka panjang, seperti perbaikan sistem drainase atau pembangunan tanggul untuk mencegah air sungai meluap ke rumah-rumah kami," kata Dewi.
Beberapa warga juga mengusulkan agar pemerintah menyediakan tempat penampungan sementara atau rumah susun yang aman dari ancaman air pasang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir.
Banjir akibat air pasang juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Aktivitas perdagangan, terutama bagi warga yang memiliki usaha kecil di sekitar sungai, menjadi terganggu.
Beberapa warga mengaku kehilangan penghasilan karena tidak bisa bekerja akibat banjir.
"Biasanya saya berjualan makanan di depan rumah, tetapi sekarang semuanya terendam air. Saya tidak punya tempat untuk berjualan, dan penghasilan pun menurun drastis," ungkap Firdaus, seorang pedagang di Gandus.
Selain itu, anak-anak yang tinggal di wilayah terdampak juga mengalami kendala dalam kegiatan belajar, baik di rumah maupun di sekolah.
Genangan air membuat akses menuju sekolah menjadi sulit, dan beberapa siswa harus absen karena kondisi lingkungan yang tidak kondusif.
Air pasang yang terus berulang setiap tahun juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama di kawasan sekitar sungai.
Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi banjir.
"Kalau sungai bersih dan alirannya lancar, mungkin air tidak akan meluap setinggi ini. Saya harap semua warga bisa lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan," tambah Dewi.
Dengan fenomena air pasang yang terus berulang, upaya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.