Naturalisasi Telat, Dion dan Tim Gagal Bela Garuda Muda di Piala Asia U-20!

Jumat 17 Jan 2025 - 10:11 WIB
Reporter : Encep
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM- Nasib sial menimpa dua calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia U-20, Dion Markx dan Tim Geypens.

Kedua pemain keturunan Belanda itu dipastikan gagal membela Garuda Muda di Piala Asia U-20 2025 akibat terlambatnya proses naturalisasi yang terganjal masa reses DPR RI.

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, telah mendaftarkan 47 pemain untuk turnamen yang akan digelar pada 12 Februari hingga 1 Maret 2025 di China.

Namun, nama Dion dan Tim tidak masuk dalam daftar karena proses naturalisasi mereka belum selesai tepat waktu.

BACA JUGA:Sebut Arsenal Tampil Sensasional

BACA JUGA:Tekuk Wakil Jepang, Gregoria ke Perempat Final

“AFC memberi batas waktu pendaftaran hingga 13 Januari 2025. Karena itu, Dion dan Tim tidak saya masukkan ke skuad untuk Piala Asia U-20.

Mudah-mudahan mereka bisa bergabung jika kami lolos ke Piala Dunia U-20 2025,” ujar Indra Sjafri dalam konferensi pers.

Proses naturalisasi kedua pemain sebenarnya sudah berjalan sejak akhir tahun 2024. Sayangnya, sidang pengesahan kewarganegaraan mereka harus menunggu masa reses DPR selesai pada 20 Januari 2025, melewati tenggat waktu yang ditentukan AFC.

Meski gagal tampil di Piala Asia U-20, proses naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens tidak akan dihentikan. Exco PSSI, Arya Sinulingga, memastikan bahwa keduanya tetap menjadi bagian dari proyek jangka panjang sepak bola Indonesia.

BACA JUGA:Barcelona Hantam Real Betis 5-1

BACA JUGA:Cedera Quadriceps Jens Raven: Tantangan Baru untuk Timnas Indonesia U-20

“Memang berat karena masa reses DPR masih berlangsung saat batas waktu pendaftaran. Tapi, proses naturalisasi mereka akan tetap dilanjutkan untuk turnamen lain seperti Piala Asia U-23 dan SEA Games,” jelas Arya.

Absennya Dion dan Tim menjadi pukulan bagi Timnas U-20 yang tergabung di Grup D bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman. Kendati demikian, Indra Sjafri tetap optimistis dengan skuad yang ada.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi PSSI dalam mengatur strategi administrasi, terutama terkait pengajuan naturalisasi pemain.

Kategori :