KORANPALPOS.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E., menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan lima flyover di provinsi tersebut. Langkah ini diambil guna mengatasi peningkatan lalu lintas angkutan batubara melalui kereta api dan jalur Sungai Musi yang semakin padat.
Hal ini disampaikan Elen saat memimpin Focus Group Discussion (FGD) bertema "Rencana Pembangunan Flyover Lintas Prabumulih-Muara Enim di Provinsi Sumsel serta Strategi Pengawasan dan Pemeliharaan Alur Sungai Musi untuk Aktivitas 24 Jam," di Griya Agung Palembang, Selasa (14/1/2025). Dalam diskusi tersebut, berbagai pihak terkait hadir untuk membahas solusi strategis bagi kelancaran transportasi di wilayah ini.
Pj Gubernur Elen Setiadi menyoroti pentingnya pembangunan lima flyover pada titik-titik perlintasan kereta api yang dinilai rawan kemacetan dan berisiko tinggi. Lokasi flyover tersebut mencakup:
1. Ruas simpang Belimbing
2. Dua flyover di Ujan Mas
3. Dua flyover di Gunung Megang
4. Ruas Sudirman Muara Enim
BACA JUGA:Gelar Khitan Gratis bagi 100 Anak di Palembang
BACA JUGA:Ajak Generasi Muda Muba Peduli Lingkungan
Menurut Elen, percepatan pembangunan ini harus menjadi prioritas. "Yang paling mendesak adalah pembangunan flyover di simpang Belimbing, yang diusulkan pembiayaannya oleh PT KAI. Sedangkan dua flyover di Gunung Megang dan satu di Ujan Mas diusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Untuk ruas Sudirman Muara Enim, pembangunannya telah masuk dalam alokasi APBN," ujar Elen.
Ia menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel, tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, terutama di wila-yah perlintasan kereta api.
Elen Setiadi menggarisbawahi bahwa Sumsel memiliki potensi besar berkat kekayaan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, optimalisasi transportasi menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kita tidak boleh menunda lagi. Jika kapasitas angkutan batubara meningkat, ini akan berdampak positif pada upaya menurunkan tingkat kemiskinan di Sumsel, yang saat ini masih 2% di atas rata-rata nasional," tegasnya.
Pada tahun 2024, kapasitas pengangkutan batubara melalui kereta api mencapai 56 juta ton, dan angka ini diproyeksikan terus meningkat. Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Sumsel.
BACA JUGA:Dewan Sesalkan Pemerintah Kecolongan, Temukan Jalan Crossing Tidak Memiliki Izin
BACA JUGA:Pemkab OKI Sinkronisasi Visi dan Program Prioritas Muchendi - Supriyanto