Tidak hanya soal kebugaran, Kluivert menekankan pentingnya komunikasi dengan tim pelatih fisik untuk memastikan semua pemain berada dalam kondisi terbaik.
Pemain yang kurang waktu bermain di klub mungkin memerlukan perhatian khusus, baik melalui latihan tambahan maupun program kebugaran khusus.
“Penting untuk memeriksa seberapa banyak pemain bermain di klub. Beberapa mungkin perlu istirahat, sementara yang lain memerlukan latihan tambahan.
BACA JUGA:Drama Emirates: Arsenal Tersungkur di Hadapan 10 Pemain MU, Altay Bayındır Jadi Pahlawan
BACA JUGA:Drama di Suwon: Ai Pepper Lumat Sang Juara, Rekor Baru Terukir!
Hal-hal seperti ini menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan setiap pemain siap,” jelas Kluivert.
Pendekatan ini berbeda dari era Shin Tae-yong, di mana beberapa pemain yang jarang bermain di klub, seperti Pratama Arhan, tetap mendapat tempat di Skuad Garuda.
Bagi Kluivert, standar baru ini penting untuk membangun tim yang kompetitif dan tangguh di panggung internasional.
Membangun Timnas yang Kompetitif
Keputusan Kluivert untuk memprioritaskan pemain yang aktif di klub mendapat beragam respons. Banyak yang mendukung langkah ini sebagai cara untuk mendorong pemain meningkatkan performa di level klub, yang nantinya akan berkontribusi pada kekuatan tim nasional.
BACA JUGA:Strategi Nakal Kluivert: Diaspora dan Lokal Bersatu Demi Indonesia!
BACA JUGA:Barcelona Juara Piala Super Spanyol 2025 Usai Bungkam Real Madrid 5-2
Di sisi lain, tantangan besar menanti Kluivert untuk menjaga keseimbangan antara memilih pemain terbaik dan memastikan semua pemain siap menghadapi pertandingan.
Dengan jadwal padat dan tuntutan tinggi, pengelolaan kebugaran pemain menjadi aspek krusial dalam perjalanannya membawa Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
Pertandingan melawan Australia dan Bahrain akan menjadi ujian awal bagi Kluivert. Skuad Garuda kini diharapkan menunjukkan wajah baru dengan semangat dan performa yang lebih solid di bawah asuhan sang pelatih legendaris.