Tersangka kemudian mengaku mengambil pisau dari pinggangnya dan menikam korban di bagian perut sebanyak dua kali.
Setelah korban terjatuh, tersangka melanjutkan aksinya dengan menikam lima kali di perut kanan dan sekali di leher.
Serangan brutal tersebut membuat korban meninggal di tempat.
BACA JUGA:4 dari 5 Pelaku Perampokan Karyawan PNM Diciduk Polisi, Uang Rp 30 Juta dan Hp Raib
BACA JUGA:Deretan Kasus Pembunuhan yang Menggemparkan Ogan Ilir Sepanjang 2024
Jasad Mulyono ditemukan oleh warga di kebun karetnya pada Jumat sore (3/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka tusuk yang menjadi bukti utama dalam kasus ini.
Tersangka Maulana berhasil ditangkap pada Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 13.30 WIB di sebuah kebun sawit milik perusahaan di Desa Mekarsari.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Musi Rawas dan Polsek Muara Kelingi.
"Tersangka ditangkap tanpa perlawanan, dan saat ini telah diamankan di Mapolsek Muara Kelingi bersama barang bukti berupa pisau yang digunakan dalam pembunuhan tersebut," jelas Iptu Riyan Tiantoro Putra.
Kapolsek Muara Kelingi, Iptu Suhendra membenarkan motif pembunuhan tersebut lantaran ketersingungan tersangka kepada korban.
"Korban merasa getah karet di kebunnya hilang dan menuduh tersangka. Akibatnya, terjadi pertengkaran yang berujung pada aksi penusukan," jelas Suhendra.
Maulana, yang tak mampu mengendalikan emosinya, menggunakan senjata tajam berupa pisau untuk menyerang Mulyono.
Tindakan brutal ini menyebabkan Mulyono menderita delapan luka tusukan di tubuhnya dan luka robek di bagian bibir atas.
Kapolsek menjelaskan bahwa lokasi kebun yang relatif terpencil menjadi salah satu tantangan dalam penemuan korban.
"Kebun karet ini memang agak jauh dari pemukiman warga. Tapi berkat laporan masyarakat, jenazah korban berhasil ditemukan," katanya.