Selain prakiraan cuaca, BMKG mengeluarkan peringatan terkait potensi banjir rob yang dapat terjadi di beberapa wilayah pesisir.
Wilayah pesisir Jambi, pesisir Banten, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir Kalimantan Timur, dan pesisir Sulawesi Utara menjadi daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan.
Banjir rob dapat mengganggu aktivitas masyarakat di pesisir, termasuk kegiatan perikanan dan perdagangan.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada dan memantau perkembangan cuaca terkini dari BMKG,” ujar Kania.
Cuaca ekstrem seperti hujan deras, petir, dan banjir rob tidak hanya memengaruhi aktivitas harian masyarakat, tetapi juga dapat berdampak pada sektor transportasi, pertanian, dan pariwisata.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu membawa perlengkapan seperti payung dan jas hujan saat bepergian.
Sementara itu, para petani diharapkan mengantisipasi dampak hujan lebat terhadap tanaman mereka.
Kania menyarankan masyarakat pesisir untuk mengamankan barang-barang penting dan menghindari area yang berpotensi terkena banjir rob.
Dengan semakin tingginya risiko cuaca ekstrem, BMKG mengajak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dalam memantau informasi cuaca secara real-time.
Aplikasi BMKG, situs web resmi, dan media sosial menjadi sumber informasi terpercaya yang dapat membantu masyarakat merencanakan aktivitas mereka dengan lebih baik.
BMKG juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana akibat cuaca buruk.
Dengan langkah antisipatif, diharapkan dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalkan.
Secara keseluruhan, hujan ringan hingga sedang akan menjadi fenomena yang umum di banyak kota besar di Indonesia hari ini.
Meskipun demikian, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan disertai petir dan banjir rob tetap perlu ditingkatkan.
Dengan mengikuti informasi dari BMKG dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, masyarakat diharapkan dapat menjalani aktivitas harian mereka dengan lebih aman.