KORANPALPOS.COM - Lima tahun sudah Shin Tae-yong (STY) menjadi nakhoda timnas sepak bola Indonesia sejak ditunjuk pada 28 Desember 2019.
Pelatih asal Korea Selatan ini telah membawa perubahan besar bagi skuad Garuda, menciptakan era baru yang dikenal dengan “normal baru” dalam semangat bertanding.
Shin bukan pelatih biasa. Ia merupakan pelatih timnas asing dengan masa jabatan terlama setelah Antun Pogacnik, E.A. Mangindaan, dan Bertje Matulapelwa. Meski masa kepelatihannya efektif baru berjalan empat tahun akibat pandemi Covid-19, pencapaiannya luar biasa.
BACA JUGA:Erick Thohir: Indonesia Harus Tiru Keberhasilan Korea Selatan!
BACA JUGA:Jelang Piala Asia, Indra Sjafri Panggil Pasukan Terbaik!
Saat Shin memulai debut melatih pada Mei 2021, Indonesia berada di peringkat FIFA ke-173. Kini, posisi Garuda melonjak ke peringkat 127, hasil dari kerja keras dan strategi matang Shin.
Perjalanan Transformasi Timnas
Shin membawa perubahan signifikan tidak hanya dalam taktik, tetapi juga mentalitas. Salah satu langkah revolusionernya adalah memanfaatkan pemain-pemain naturalisasi.
BACA JUGA:Misi Besar Garuda Muda: Piala Asia Menuju Olimpiade!
BACA JUGA:Kiper Keturunan Surabaya Ini Mau Bela Indonesia, Siapkah PSSI?
Era Shin telah menyaksikan kehadiran 17 pemain diaspora, termasuk Mark Klok dan Ragnar Oratmangoen. Kehadiran mereka memberikan fondasi yang kokoh, baik dari segi teknis maupun mental, untuk melawan tim-tim papan atas Asia.
Prestasi terbesar timnas di bawah Shin pada tahun 2024 adalah kemenangan bersejarah 2-0 atas Arab Saudi, tim berperingkat 59 FIFA. Kemenangan ini menjadi simbol kebangkitan Garuda di pentas internasional.
Selain itu, meski gagal di Piala Asia 2023, Indonesia tampil kompetitif dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026, bahkan sempat menahan imbang tim-tim kuat seperti Australia dan Bahrain di kandang lawan.
BACA JUGA:Audero ke Garuda? Paes Punya Rival Baru!
BACA JUGA:Lawan IBK Altos, Megawati Siap Pecahkan Rekor Beruntun Red Sparks!