"Tapi, Mang, aku harus cek email sebentar," kata Mang Oding, sohib kental Mang Juhai.
BACA JUGA:Mang Juhai dan Bisnis Ikan Gurami
BACA JUGA:Mang Juhai dan Angkot yang Penuh Cerito
"Dak pacak Ding. Kito lagi nyubo tanpa gadget, jangan ganggu suasana," jawab Mang Juhai tegas.
Setelah sedikit berargumen, akhirnya semua sohibnya sepakat untuk meninggalkan ponsel di luar, meskipun dengan rasa terpaksa.
Mereka masuk ke ruang tamu Mang Juhai dan mulai menikmati camilan serta minuman yang sudah disiapkan.
Tapi, masalah lain muncul. Beberapa tamu merasa canggung karena tidak bisa melihat ponselnya. "Mang, ngapo katek Wi-Fi di sini?" tanya Mang Benu.
Mang Juhai hanya tersenyum lebar.
"Nah dak terti nian kau Benu. Kito lagi nyubo hidup tanpa gadget,’’ jawabnya.
Semuanya terdiam.
Mereka mencoba beberapa permainan tradisional, seperti monopoli dan ular tangga.
Namun, seiring berjalannya waktu, suasana semakin hening.
Ada yang mulai bermain dengan jari-jarinya, seolah mencari ponsel yang tertinggal di luar. Lalu, datanglah momen yang tak terduga.
Tiba-tiba, ada yang mendengar suara bising dari luar.
"Nah siapo itu di luar,’’ tanya Mang Juhai, sambil melongok ke luar jendela. T
ernyata, itu adalah teman lama Mang Juhai, yang datang dengan membawa bungkusan besar berisi kembang api.