Ia menilai kondisi ini tidak memungkinkan untuk berdiskusi secara sehat mengenai perbedaan pendapat dalam dunia sepak bola Indonesia.
Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tidak lagi mengangkat isu yang berkaitan dengan Shin Tae-yong.
"Tampaknya di sini susah untuk berdiskusi, untuk beda pendapat. Jadi daripada ribet semua, gue enggak bahas Shin Tae-yong di akun manapun. Timnas tetap gue bahas review dan liga-liga lain. Hanya gue stop bahas Shin Tae-yong, oke," lanjutnya.
BACA JUGA:PSSI akan Lakukan Evaluasi Timnas
BACA JUGA:4 Tim Lolos ke Semifinal ASEAN Cup 2024 : Shin Tae-yong Tinggalkan Catatan Buruk !
Keputusan Justin untuk menghentikan kritik terhadap Shin Tae-yong bukan hanya demi dirinya sendiri, tetapi juga demi menjaga keamanan keluarganya.
Dalam video tersebut, ia mengungkapkan rasa tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
"Karena gue bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan untuk keluarga gue, dan ini pertarungan yang tidak bisa menang. Maka dari itu, gue mending berhenti dan mundur. Thank you," ujarnya menutup pernyataan.
Langkah ini menandai titik balik dalam perjalanan Coach Justin sebagai salah satu pengamat sepak bola yang vokal di Indonesia.
Selama ini, ia dikenal sebagai sosok yang kerap menyampaikan pandangan kritis terhadap berbagai aspek dalam sepak bola, termasuk kebijakan PSSI dan performa pelatih Shin Tae-yong.
Akun @volt_anonym, yang menjadi sumber ancaman, menuliskan pesan bernada intimidasi kepada Coach Justin, bung Towel, dan Akmal Marhali.
Dalam unggahan tersebut, akun itu memperingatkan agar mereka menjaga ucapan dan tidak memancing situasi yang dianggap dapat mengganggu kondusivitas sepak bola nasional.
"Aing harap untuk Towel, @akmalmarhali20 dan Coach Justin menjaga lidah kalian untuk sementara waktu demi menjaga situasi yang kondusif," tulis akun tersebut.
Ancaman tersebut bahkan dilanjutkan dengan peringatan yang lebih keras, "Ingat!! Jangan memancing aing untuk lebih jauh.
Ini peringatan! Jika menantang aing, silakan dicoba! Dan ini juga berlaku buat orang-orang di dalam @pssi tentunya."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ancaman tidak hanya ditujukan kepada para pengamat, tetapi juga kepada pihak-pihak di dalam PSSI.